Rabu, 06 Mei 2015

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN POST DATE





LAPORAN PENDAHULUAN
IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN POST DATE

1.      DEFINISI
-          Kehamilan adalah masa dimanan dari konsepsi sampai jalan lahir, lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari HPHT
-          Post date (kehamilan lewat waktu) adalah kehamilan yang lamanya melebihi 42 minggu (294 hari) di hitung dari HPHT atau 14 hari setelh perkiraan
-          Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap
-          Kehamilan post date adalah kehamilan yang ttelah melewati hari perkiraan kelahiran

2.      ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan kehamilan post date
-          Hormonal yaitu kadar progesteron tidak dapat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekatan uterus terhadap otirosin berkurang
-          Faktor hereditas
-          Tidak timbulnya his karena kurangnya air ketuban, efisiensi plasenta dan kerentanan akan stres

3.      PATOFISIOLOGI
-          Respirasi terhadap janin disebabkan oleh karena penurunan plasenta sehngga terjadi gangguan fungsi plasenta (infusiensi)
-          Infusiensi nutrisi yang bisa menyebabkan IUGR
-          Infusiensi respirasi yang menyebabkan Hipoksiss janin

4.      KRITERIA DIAGNOSIS
-          Usia kehamilan melewati 294 hari atau 42 minggu di hitung dari HPHT
-          Palpasi bagian janin jelas karena berkurangnya air ketuban
-          Kemungkinan dijumpai abnormalitas terhadap gerakan janin sehari-hari yang akan semakin jarang yaitu kurang dari 10 x/ menit menurut kardiografi
-          Kemungkinan di jumpai abnormalitas dll baik duskultasi maupun secara kardiografi
-          Dijumpai air ketuban  berkurang atau tanpa penguapan plasenta pada pemeriksaan USG

5.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
-          USG : jumlah air ketuban, gradiasi dan klasfikasi plesanta, kelainan kongnital mayor dan biometri janin, gerakan janin
-          NST (Non Stress Taste)
-          Rongtgenologik : dapat dijumpai pusat-pusat penolong pada bagian femus, bagian proksibial fibia
-          Pemeriksaan sitologi air ketuban : air ketuban di ambil dengan amniosntesis baik secara trankagnal maupun tratus abnormal. Air ketuban akan bercampur lemak sel-sel kulit yang di lepas janin setelah kehamilan mencapai >36 minggu
-          Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban menurut warnanya karena pengaruh mekonium
-          Uji abastosin (Stress Test) : yaiu dengan infust tetesan dasiton dan di awasi reaksi janin terhaadap kontraksi uterus, jika ternyata reaksi janin kurang baaik hal ini mungkin janin akaan berbahaya dalam kandungan
-          Pemeriksaan Laboratorium : darah lengkap
-          Pemeriksaaan kadar estrisol dalam urine

6.      PENATALAKSANAAN
-          Setelah usia kehamilan melebihi 42 minggu yang penting monitoring janin sebaik-baiknya
-          Apabila tidak ada tanda infusiensi plasenta persalinan spontan dapat di tunggu dengan pengawasan ketat
-          Pada persalinan perugian harus diperhatikan bahwa partus akan sangat merugikan bayi, janin post matur kadang besar dan kemungkinan CPD dan distosia janin besar
-          Bila riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dan terdapat hipertensi, Preeklamsia dan kehamilan anak pertama mereka karena fasilitas maka ibu harus di rawat di RS
-          Lakukan pemeriksaan kesejahtraan janin :
·         Janin jelek bila jernih matang (>5) yaitu amniotomi keruh makaa lakukan SC
·         Bila skor pelurus belum matang (<5) maka lakukan SC
-          Penilaian kesejahtraan janin baik:
·         Bila skor pervik (>5) : drip oksitosin tanpa amniotomi
·         Bila skor belum matang (<5) : tunggu dengan melakukan penilaian janin secara seri dilakukan NTS. Sekurang-kurangnya 1x seminggu samapi dengan skor pelvik (>5) untuk dilaksanakan drip oksitosin, hasil penelitian kesejahtran janin secara seri ragu-ragu atau jelek maka lihat bagian penilaian janin ragu-ragu atau jelek

7.      PROGNOSIS
-          Bagi ibu
Menyebabkan distosia karena aksi uterus tidak terkoordinir janin besar dan maulage kepala berkurang maka sering dijumpai partus lama, kelaian retak, inersia uteri, distonia bahu dan pendarahan post partum
-          Terhadap janin
-          Jumlah kematian pada bayi kehamlan 43 minggu 3x lebih besar. Hal ini karena ada beberapa penyulit pada kehamilan post prantur antara lain
·         Kelainan kongenital
·         Sindrom aspirasi mekonium
·         Gawat janin dalam persalinan
·         Maksomia
·         PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat)
·         Kelaianan jangka panjang bayi







POHON MASALAH

Post Date
IBU
Janin
 


                                                                             
His tidak adekuat
Kadar Progesteron cepat
Penurunan Plasenta
Infusiensi Respirasi




Inersia uteri
                                                                             
Respirasi Janin
Hipoksia Janin

Ketuban berkurang
                                                                             
Gangguan fungsi plasenta (Insufisien)
Gawat janin
                                                                             
IUGR
Tidak ada flis
Pendarahan Post Partum
 




















INTERVENSI
Dx       : G       P          > 42 minggu, HIM, kesan jalan lahir  keadaan ibu     , kesadaran janin dengan post date
Tujuan : persalinan berjalan dengan aman dan lancar
              Agar kondisi ibu sehat dan kondisi janin baik dalam menghadapi waktu persalinan
KH      : KU ibu baik
              Kesadaran Composmetis
              TTV   ;           T : 110/70 mmHg – 120/80 mmHg
                                    N : 80 – 100 x /menit
                                    S : 36,5 – 37,5 C
                                    RR : 16 – 24 x/menit
              TFU sesuai dengan usia kehamilan
              DJJ 120 -160 x/ menit
Intervensi:
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga
R : dengan pendekatan terapeutik akan tercipta kerjasama dan saling percaya terhadap tindakan yang akan dilakukan
2.      LakukanCuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R : mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3.      Lakukan observasi TTV dan pemeriksaan fisik umum kemudian memberitahukan hasilnya pada klien dan keluarga
R : dengan penjelasan hasil pemeriksaan klien dapat mengetahui keadaannya dan bersedia bekerja sama dengan nakes saat melakukan tindakan
4.      Lakukan pemeriksaan palpasi dan auskultasi
R : untuk mengetahui kesadaran dan kondidi janin
5.      Beri KIE tentang persiapan persalinan
R : ibu suap menghadapi persalinan
6.      Lakukan observasi
R : untuk segera melakukan penolongan selanjutnya
7.      Kolaborasi dengan dokter SpOG agar menetukan tindakan yang tepat jika terjadi komplikasi
R :
8.      Lakukan dokumentasi
R : sebagi bukti tertulis dilakukan tindakan

Masalah
A.    IUGD
Tujuan      : persalinan ibu tanpa komplikasi dan gerakan janin aktif
KH           : KU ibu baik
                   Kesadaran Komposmentis
                   TFU dalam batas normal
                   Gerak janin ± 10 x dalam 24 jam
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga agar menjalin hubungan dan kerjasama antara tenaga kesehatan dan klien terhadap tindakan yang akan dilakukan
2.      Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu agar mengetahui tumbuh kembang janinnya
3.      Anjurkan ibu untuk selalu memantau gerakan janin setiap hari agar untuk mendeteksi secara dini pergerakan janin
4.      Anjurkan ibu istirahat yang cukup agar dengan insirahat yang cukup kesehatan ibu lebih terjaga
5.      Anjurkan segera ibu periksa jika gerakan janin berkurang agar deteksi dini adanya komplikasi
6.      Ajarkan ibu cara menghitung gerakan janin agar  mengaspirasi gerakan janin berkurang

B.     Cemas
Tujuan      : Cemas dapat berkurang dan teratasi
KH           : KU ibu baik
                   Kesadaran Composmentis
                          TTV   ;           T : 110/70 mmHg – 120/80 mmHg
                                                N : 80 – 100 x /menit
                                                S : 36,5 – 37,5 C
                                                RR : 16 – 24 x/menit
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga agar menjalin hubungan dan kerjasama antara tenaga kesehatan dan klien terhadap tindakan yang akan dilakukan
2.      Jelaskan pada ibu penyebab terjadinya yang dialami ibu agar dengan penjelasan dan pengetahuan ibu dapat memahami
3.      Anjurkan keluarga untuk selalu ada pendampingan agar dengan pendampingan suami menambah semangat
4.      Berikan suport pada ibu agar dengan suport yang diberikan, ibu lebih tenang

Kebutuhan
A.    KIE Persiapan Persalinan
Tujuan      : persalinan berjalan lancar dan aman
KH           : KU ibu baik
  Ibu dan keluarga bersedia
  Ibu tidak cemas
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R : terjalin hubungan dan kerjasama antara keluarga dan tenaga kesehatan
2.      Anjurkan ibu istirahat yang cukup
R : persiapan persalinan yang aman dan sehat
3.      Beritahu ibu dan keluarga persalinan harus di RS
R : dengan pemberitahuan ibu atau keluarga dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diberitakan
4.      Jelaskan pada ibu penyebab terjadinya hal yang dialami pada ibu
R : mengurangi rasa cemas pada ibu

B.     Rujukan Dini
Tujuan      : Persalinan berjalan lancar dan aman
KH           : Persalinan berjalan Aman
                   Ibu tampak tenang
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapiutk pada ibu
R : terjalin hubungan dan kerjasama terhadap tindakan yang akan dilakukan
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
R : ibu dapat mengerti penjelasan yang diberikan
3.      Beritahukan pada ibu dan keluarga apa saja yang harus disiapkan
R : Rujukan dapat berjalan Lancar

C.     Persiapan Persalinan di Rumah Sakit
Tujuan      : Persalinan berjalan lancar dan aman
KH           : Ibu siap melahirkan di RS
                   Ibu tampak tenang
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
R : terjalin hubunga dan kerjasaama terhadap tindakan yang akan dilakukan
2.      Jelaskan pada ibu bersalin di RS
R : ibu menegerti dan dapat melalui dengan tenang
3.      Anjurkan ibu mempersiapkan tenaga untuk persalinan
R : dengan persiapan tenaga maksimal persalinan berjalan lancar

IMPLEMENTASI
Tindakan dari intervensi sesuai kebutuhan klien

EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan dengan mengacu pada kriteria hasil





























DAFTAR PUSTAKA


FKUI.2005.KAPITA Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : Media Aescupalius

Crisdiono.M.A.2014.Prosedur tetap dasteri dan Ginekologi. Jakarta :

Eisenberg Erlene. 2004. Kehamilan. Jakarta : Arcon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66