Rabu, 06 Mei 2015

LAPORAN PENDAHULUAN KB NON HORMONAL KONDOM




LAPORAN PENDAHULUAN
KB NON HORMONAL
KONDOM

1.      DEFINISI
-          Kelurga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (World Health Organisation.2006)
-          KB non hormonal adalah metode KB sederhana yang digunakan tanpa bantuan orang lain. Diantara KB sederhana adalah kondom metode ini akan lebih efektif jika penggunaannya diperhitungkan dengan masa subur (Ida Ayu Chanranika.2010)
-          Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), vilin (plastik) atau bahan alami (produksi hewan) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis, berbentuk silindris, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Beberapa bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektifitasnya (misalnya menambahkan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktifitas seksual. Kondom menghalangi masuknya spermatozoa kedalam taktus genetalia interna vagina. Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal : bentuk, warna, pelumas, bahan (BKKBN.2008)
-          Kondom adalah suatu karet tipis, berwarna atau tidak berwarna, dipakai untuk menutupi zakar yang tegang sebelum dimasukan ke dalam vagina sehingga mani tertampung didalamnya dan tidak masuk vagina, dengan demikian mencegah terjadinya pembuahan. Kondom yang menutupi zakar yang berguna untuk mencegah penularan penyakit menular (BKKBN.2008)

2.      CARA PEMAKAIAN KONDOM
Kondom ada yang ujungnya biasa, adapula yang ujungnya berputing mengeluarkan udara yaang ada, agar tersedia tempat bagi mani yang akan dikeluarkan gulungan kondom, sebelum persetubuhan lalu dipasang pada waktu zakar sedang tegang. Sesudah mani keluar, mani tertampung diujung kondom dan sewaktu zakar ditarik keluar, jagalah jangan sampai ada cairan yang tumpah. Peganglah kondom pada waktu menarik zakar keluar. Baunglah kondom setelah sekali pakai. (Prawirohardjo, Sarwono.2008)

3.      CARA KERJA
-          Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma dijung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan
-          Mencegah penularan mikroorganisme Q (MS termasuk HIV / AIDS ) dari satu pasangan ke pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vilin)

4.      INDIKASI PEMAKAIAN KONDOM
-          6 minggu sesudah vasektomi C samapai mani tidak mengandung spermatozoa lagi, yang seperti dketahui dengan pemeriksaan laboratorium
-          Sementara menunggu pemeriksaan AKDR
-          Sementara sedang menunggu haid untuk pemakaian pil yang diminum
-          Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam
-          Apabila diduga ada penyakit kelamin sementaramenunggu diagnosis yang pasti
-          Bersamaan dengan pemakaian spermiside
-          Dalam keadaan darurat, bila tidak ada kontrasepsi yang tersedia atau yang dipakai
-          Sebagai cara yang dipilih oleh pasangan-pasangan tertentu

5.      KONTRAINDIKASI
a.       Absolut
-       Pria dengan ereksi yang tidak baik
-       Riwayat syok septik
-       Tidak bertannggung jawab secara seksual
-       Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual
-       Alargi terhadap karet atau lurikan pada patner seks
b.      Relatif
-       Interupsi seksual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual

6.      EFEKTIVITAS
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2 -12 kehamilan per 100 perempuan pertahun

7.      MANFAAT
a.       Kontrasepsi
-       Efektifit bila digunakan dengan benar
-       Tidak mengganggu produksi ASI
-       Tidak manggangu kesehatan klien
-       Tidak mempunyai pengaruh sistemik
-       Murah dan dapat dibeli secara umum
-       Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
-       Metode resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
-       Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrsepsi lainnya harus ditunda
b.      Non kontrasepsi
-       Memberi dorongan kepada suami untuk ituk ber-KB
-       Dapat mencegah penularan IMS
-       Mencegah ejakulasi dini
-       Membantu mencegah terjadinya kanker srviks (mengurangi iritasi bahan karsinogonik eksogen pada servik)
-       Saling berinteraksi sesama pasien

8.      KETERBATASAN
-          Efektifitas tidak tgerlalu tinggi
-          Cara pemakaian sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
-          Agak mengganggu hungan seksual (mngurangi sentuhan langsung)
-          Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
-          Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
-          Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum
-          Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah

9.      KEUNTUNGAN
-          Mencegah kehamilan
-          Memberi pelindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seksual (PMS)
-          Dapat diandalkan
-          Relatif murah
-          Sederhana, ringan dan disposible
-          Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi atau pollow-up
-          Reversible
-          Pria ikut serta aktif dalam program KB

10.  EFEK SAMPING DAN CARA PENANGGULANGANNYA
a.       Adanya rasa nyeri  dan panas akibat : alergi terhadap karet kondom (jarang didapati) dan lecet-lecet pada kemaluan pria akibat pemakaian tergesa-gesa / kurangnya pelicin.
Pengobatan :
-          Bila sebab alaergi, hentikan pemakaian kondom, ganti dengan cara lain
-          Bila akibat kurang licinny kondom, dianjurkan untuk memakai kondom yang mempunyai zat pelicin. Pemakainan kondom jangan terburu-buru
b.      Kondom tidak terlihat terpasang pada kemaluan pria dan wanita merasa terdapat sesuatu dalam liang senggama. Bila terlalu lama dibiarkan kadang-kadang laing sengama wanita berbau busuk. Akibat air mani yang membahu karena adanya benda asing didalamnya dan terjadi infeksi
Penganggulangan dan pengobatab :
-       Keluarkan kondom dari liang senggama wanita dan bersihkan liang sengama wanita dengan antiseptik. Bila terdapat infeksi beri antibiotik
c.       Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum digunakan)
Penagganan:
-          Buang dan pakai kondom baru atau pakai spermasida digabung kondom
d.      Kondom bocor atau dicurigai ada curahan divaagina saat berhubungan
Penagganan :
-          Jika dicurigai ada kebocoran pertimbangkan pemberian Morning After pill (kontasepsi darurat : postinol atau mikroginon)
e.       Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Penagganan :
-          Jika penurunan kepekatan tidaak bisa ditolelir biarpun dengan kondom yang lebih tipis anjurkan pemakaian metode lain
(Prawirohardjo, Sarwono.2008)














POHON MASALAH

Kontrasepsi

Non Hormonal

Kondom


Mengatur                                 Menyarankan                          Mengakhiri


                                   
Kondom biasa
Kondom berkontur
Kondom beraroma
Kondom tidak beraroma



Menghalangi pertemuan sperma dan sel telur                                     Manfaat

Mencegah penularan mikroorganisme
(IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS)                      

Non Kontrasepsi                                                                                 Kontasepsi


-          Dorongan suami untuk ber-KB                            - Efektifitas bila giguankan secara benar
-          Dapat mencegah penularan IMS                          - tidak menggangu produksi AsI
-          Mncegah ejakulasi dini                                        - tidak menggangu kesehatan klien
-          Saling berinteraksi bersama pasangan                  - tidak mempunyai pengaruh sistemik
-          Mencegah imuno infertilitas                                - murah dan dapat dibeli secara umum
-     Inginberpartisipasi dalam program KB
-     Ingin segara mendapatkan alat kontrasepi
-     Ingin kontrasepsi sementara
-     Ingin kontrasepsi tambahan
-     Hanya ingin mengguankan alat kontasepsi jika berhungan seksual
-     Beresiko tinggi tertular/ menularkan IMS
Efeksamping dan penaganan
-       Kondom rusak/diperkirakan bocor : buang dan pakai kondom baru
-       Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina : kondar
-       Alergi : guankan kondom alamiah/ memilih metode lain
-       Mengurangi kenikmatan hubungan seksual : anjurkan metode lain
 









                          


INTERVENSI
Dx               : Aseptor baru/lama dengan KB kondom
Tujuan         : mencegah terjadinya kehamilan
KH              : Tidak terjadi kehamilan dan tanda adanya kehamilan
TTV     : TD     : 110/70 – 120/80 mmHG
                                      N       : 80 – 100 x/menit
                                      S        : 36,5 – 37,5 C
                                      RR     : 16 – 24 x/menit
                        Tidak ada alergi terhadap bahan kondom
Intervensi
1.      Ciptakan hubungan terapeutik pada ibu dan keluarga
R : adanya pendekatan dan komunikasi terapeutik akan trcipta kerjasama dan kepercayaan berindak dan membawa ke putugas kesehatan
2.      Kaji riwayat alergi
R : alergi bisa terjadi pda jenis bahan kondom kalau ada alergi sebaiknya tidak menggunakan kondom
3.      Anjurkan menggunakan kondom secara benar saat berhubungan
R : penggunaan kondom yang salah dapat menyebabkan kehamilan
4.      Ankurkan membuang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
R : membuang kondom disembarangan tempat tidak efiseien karena dikhawatirkan dimanfaatkan tidak benar oleh pihak lain
5.      Anjurkan menyediakan kondom dalam jumlah yang cukup dirumah
R : bila kehabisan kondom atau terjadi kerusakan dalam melakuan hubungan seksual kemungkinan besar terjadi kehamilan

Masalah
A.    Iritasi lokal pada penis atau vagina
Tujuan      : iritasi berkurang atau sembuh
KH           : pada kunjungan ulang iritasi sudah sembuh
Intervensi
1.      Kaji riwayat alergi
R : bahan kondom dapat menyebabkan alergi
2.      Anjurkan jenis kondom / memakain metode kontrasepsi yang lain
R : kondom terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit karet dan plastik

B.     Mengurangi kenikmatan
Tujuan      : memberi pengertian pada ibu bahwa gangguan tersebut merupakan salah satu efek sampig dari alat kontrasepsi
KH           : ibu merasa nyaman
Intervensi
1.      Anjurkan ibu untuk memakai kontrasepsi lain
R : tidak semua alat kontraseepsi mengurangi kenikmatan saat berhubungan








Kebutuahan
A.    KIE ganti dengan alat kontrasepsi lain
Tujuan      : kebutuhan alat kontrasepsi terpenuhi
KH           : ibu tidak terjadi masalah
Intervensi
1.      Anjurkan ibu memantapkan pilihan kontrasepsi yang baru
R : untuk mngurangi terjadinya masalah
2.      Jelaskan pada ibu macan-macam kontrasepsi
R : untuk memantapkan pilihan yang akan digunakan
3.      Beritahu efeksamping dan kegunaan masing-masing kontrasepsi
R : untuk mencegah terjadinya komlikasi

B.     Ganti kondom
Tujuan      : tidak terjadi kehamilan
KH           : ibu mau menganti
Intervensi
1.      Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
R : terjalin hubungan dan kerjasama antara ibu dan petugas kesehatan terhadap tindakkan yang akan dilakukan
2.      Anjurkan ibu menyediakan stok dirumah
R : untuk mengurangi resiko terjadina kehamilan
3.      Anjurkan ibu memstikan kemasan kondom
R : untuk memastikan kondom baik digunakan

IMPLEMENTASI
Tindakan dari intervensi sesuai kebutuhan klien

EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan dengan mengacu pada kriteria hasil




















DAFTAR PUSTAKA


Hanafi Hartanto.2007.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta : YBPSP

Ida Ayu Chandranika.2010.Pedoman Penaganan Efek Samping / komplikasi Kontraepsi. Jakarta : YBPSP

Sarwono Prawirohardjo.2008.Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: YBPSP

Sarwono Prawirohardjo.2008.Informasi Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: BBKBN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66