KB NON HORMONAL
KONDOM
1.
DEFINISI
-
Kelurga Berencana (KB)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk
mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami
istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (World Health Organisation.2006)
-
KB non hormonal adalah
metode KB sederhana yang digunakan tanpa bantuan orang lain. Diantara KB
sederhana adalah kondom metode ini akan lebih efektif jika penggunaannya
diperhitungkan dengan masa subur (Ida Ayu
Chanranika.2010)
-
Kondom merupakan
selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks
(karet), vilin (plastik) atau bahan alami (produksi hewan) yang dipasang pada
penis saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis,
berbentuk silindris, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung
berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Beberapa bahan telah
ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektifitasnya (misalnya
menambahkan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktifitas seksual. Kondom
menghalangi masuknya spermatozoa kedalam taktus genetalia interna vagina.
Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal : bentuk, warna, pelumas, bahan (BKKBN.2008)
-
Kondom adalah suatu
karet tipis, berwarna atau tidak berwarna, dipakai untuk menutupi zakar yang
tegang sebelum dimasukan ke dalam vagina sehingga mani tertampung didalamnya
dan tidak masuk vagina, dengan demikian mencegah terjadinya pembuahan. Kondom
yang menutupi zakar yang berguna untuk mencegah penularan penyakit menular (BKKBN.2008)
2.
CARA
PEMAKAIAN KONDOM
Kondom ada yang ujungnya biasa, adapula
yang ujungnya berputing mengeluarkan udara yaang ada, agar tersedia tempat bagi
mani yang akan dikeluarkan gulungan kondom, sebelum persetubuhan lalu dipasang
pada waktu zakar sedang tegang. Sesudah mani keluar, mani tertampung diujung
kondom dan sewaktu zakar ditarik keluar, jagalah jangan sampai ada cairan yang
tumpah. Peganglah kondom pada waktu menarik zakar keluar. Baunglah kondom
setelah sekali pakai. (Prawirohardjo,
Sarwono.2008)
3.
CARA
KERJA
-
Kondom menghalangi terjadinya
pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma dijung selubung
karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam
saluran reproduksi perempuan
-
Mencegah penularan
mikroorganisme Q (MS termasuk HIV / AIDS ) dari satu pasangan ke pasangan yang
lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vilin)
4.
INDIKASI
PEMAKAIAN KONDOM
-
6 minggu sesudah
vasektomi C samapai mani tidak mengandung spermatozoa lagi, yang seperti
dketahui dengan pemeriksaan laboratorium
-
Sementara menunggu
pemeriksaan AKDR
-
Sementara sedang
menunggu haid untuk pemakaian pil yang diminum
-
Apabila kelupaan minum
pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam
-
Apabila diduga ada
penyakit kelamin sementaramenunggu diagnosis yang pasti
-
Bersamaan dengan
pemakaian spermiside
-
Dalam keadaan darurat,
bila tidak ada kontrasepsi yang tersedia atau yang dipakai
-
Sebagai cara yang
dipilih oleh pasangan-pasangan tertentu
5.
KONTRAINDIKASI
a. Absolut
- Pria
dengan ereksi yang tidak baik
- Riwayat
syok septik
- Tidak
bertannggung jawab secara seksual
- Interupsi
seksual foreplay menghalangi minat seksual
- Alargi
terhadap karet atau lurikan pada patner seks
b. Relatif
- Interupsi
seksual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual
6.
EFEKTIVITAS
Kondom cukup efektif bila dipakai
secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan,
pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara
ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2 -12 kehamilan
per 100 perempuan pertahun
7.
MANFAAT
a. Kontrasepsi
- Efektifit
bila digunakan dengan benar
- Tidak
mengganggu produksi ASI
- Tidak
manggangu kesehatan klien
- Tidak
mempunyai pengaruh sistemik
- Murah
dan dapat dibeli secara umum
- Tidak
perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
- Metode
resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
- Metode
kontrasepsi sementara bila metode kontrsepsi lainnya harus ditunda
b. Non
kontrasepsi
- Memberi
dorongan kepada suami untuk ituk ber-KB
- Dapat
mencegah penularan IMS
- Mencegah
ejakulasi dini
- Membantu
mencegah terjadinya kanker srviks (mengurangi iritasi bahan karsinogonik
eksogen pada servik)
- Saling
berinteraksi sesama pasien
8.
KETERBATASAN
-
Efektifitas tidak
tgerlalu tinggi
-
Cara pemakaian sangat
mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
-
Agak mengganggu hungan
seksual (mngurangi sentuhan langsung)
-
Pada beberapa klien
bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
-
Harus selalu tersedia
setiap kali berhubungan seksual
-
Beberapa klien malu
untuk membeli kondom ditempat umum
-
Pembuangan kondom bekas
mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah
9.
KEUNTUNGAN
-
Mencegah kehamilan
-
Memberi pelindungan
terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seksual (PMS)
-
Dapat diandalkan
-
Relatif murah
-
Sederhana, ringan dan
disposible
-
Tidak memerlukan
pemeriksaan medis, supervisi atau pollow-up
-
Reversible
-
Pria ikut serta aktif
dalam program KB
10.
EFEK
SAMPING DAN CARA PENANGGULANGANNYA
a. Adanya
rasa nyeri dan panas akibat : alergi
terhadap karet kondom (jarang didapati) dan lecet-lecet pada kemaluan pria
akibat pemakaian tergesa-gesa / kurangnya pelicin.
Pengobatan
:
-
Bila sebab alaergi, hentikan
pemakaian kondom, ganti dengan cara lain
-
Bila akibat kurang
licinny kondom, dianjurkan untuk memakai kondom yang mempunyai zat pelicin.
Pemakainan kondom jangan terburu-buru
b. Kondom
tidak terlihat terpasang pada kemaluan pria dan wanita merasa terdapat sesuatu
dalam liang senggama. Bila terlalu lama dibiarkan kadang-kadang laing sengama
wanita berbau busuk. Akibat air mani yang membahu karena adanya benda asing
didalamnya dan terjadi infeksi
Penganggulangan
dan pengobatab :
- Keluarkan
kondom dari liang senggama wanita dan bersihkan liang sengama wanita dengan
antiseptik. Bila terdapat infeksi beri antibiotik
c. Kondom
rusak atau diperkirakan bocor (sebelum digunakan)
Penagganan:
-
Buang dan pakai kondom
baru atau pakai spermasida digabung kondom
d. Kondom
bocor atau dicurigai ada curahan divaagina saat berhubungan
Penagganan
:
-
Jika dicurigai ada
kebocoran pertimbangkan pemberian Morning After pill (kontasepsi darurat :
postinol atau mikroginon)
e. Mengurangi
kenikmatan hubungan seksual
Penagganan
:
-
Jika penurunan
kepekatan tidaak bisa ditolelir biarpun dengan kondom yang lebih tipis anjurkan
pemakaian metode lain
(Prawirohardjo,
Sarwono.2008)
POHON
MASALAH
Kontrasepsi
Non Hormonal
Kondom
Mengatur Menyarankan Mengakhiri
Kondom biasa
Kondom berkontur
Kondom beraroma
Kondom tidak beraroma
Menghalangi pertemuan sperma dan sel telur Manfaat
Mencegah
penularan mikroorganisme
(IMS
termasuk HBV dan HIV/AIDS)
Non Kontrasepsi Kontasepsi
-
Dorongan suami untuk
ber-KB -
Efektifitas bila giguankan secara benar
-
Dapat mencegah
penularan IMS -
tidak menggangu produksi AsI
-
Mncegah ejakulasi dini - tidak
menggangu kesehatan klien
-
Saling berinteraksi
bersama pasangan - tidak
mempunyai pengaruh sistemik
-
Mencegah imuno infertilitas - murah dan
dapat dibeli secara umum
- Inginberpartisipasi
dalam program KB
- Ingin
segara mendapatkan alat kontrasepi
- Ingin
kontrasepsi sementara
- Ingin
kontrasepsi tambahan
- Hanya
ingin mengguankan alat kontasepsi jika berhungan seksual
- Beresiko
tinggi tertular/ menularkan IMS
|
Efeksamping dan
penaganan
- Kondom
rusak/diperkirakan bocor : buang dan pakai kondom baru
- Kondom
bocor/dicurigai ada curahan di vagina : kondar
- Alergi
: guankan kondom alamiah/ memilih metode lain
- Mengurangi
kenikmatan hubungan seksual : anjurkan metode lain
|
INTERVENSI
Dx :
Aseptor baru/lama dengan KB kondom
Tujuan :
mencegah terjadinya kehamilan
KH :
Tidak terjadi kehamilan dan tanda adanya kehamilan
TTV : TD :
110/70 – 120/80 mmHG
N :
80 – 100 x/menit
S :
36,5 – 37,5 C
RR :
16 – 24 x/menit
Tidak ada alergi
terhadap bahan kondom
Intervensi
1. Ciptakan
hubungan terapeutik pada ibu dan keluarga
R : adanya pendekatan dan komunikasi
terapeutik akan trcipta kerjasama dan kepercayaan berindak dan membawa ke
putugas kesehatan
2. Kaji
riwayat alergi
R : alergi bisa terjadi pda jenis bahan
kondom kalau ada alergi sebaiknya tidak menggunakan kondom
3. Anjurkan
menggunakan kondom secara benar saat berhubungan
R : penggunaan kondom yang salah dapat
menyebabkan kehamilan
4. Ankurkan
membuang kondom bekas pakai pada tempat yang aman
R : membuang kondom disembarangan tempat
tidak efiseien karena dikhawatirkan dimanfaatkan tidak benar oleh pihak lain
5. Anjurkan
menyediakan kondom dalam jumlah yang cukup dirumah
R : bila kehabisan kondom atau terjadi
kerusakan dalam melakuan hubungan seksual kemungkinan besar terjadi kehamilan
Masalah
A. Iritasi
lokal pada penis atau vagina
Tujuan : iritasi berkurang atau sembuh
KH : pada kunjungan ulang iritasi sudah sembuh
Intervensi
1. Kaji
riwayat alergi
R
: bahan kondom dapat menyebabkan alergi
2. Anjurkan
jenis kondom / memakain metode kontrasepsi yang lain
R
: kondom terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit karet dan plastik
B. Mengurangi
kenikmatan
Tujuan : memberi pengertian pada ibu bahwa
gangguan tersebut merupakan salah satu efek sampig dari alat kontrasepsi
KH : ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu untuk memakai kontrasepsi lain
R
: tidak semua alat kontraseepsi mengurangi kenikmatan saat berhubungan
Kebutuahan
A. KIE
ganti dengan alat kontrasepsi lain
Tujuan : kebutuhan alat kontrasepsi terpenuhi
KH : ibu tidak terjadi masalah
Intervensi
1. Anjurkan
ibu memantapkan pilihan kontrasepsi yang baru
R
: untuk mngurangi terjadinya masalah
2. Jelaskan
pada ibu macan-macam kontrasepsi
R
: untuk memantapkan pilihan yang akan digunakan
3. Beritahu
efeksamping dan kegunaan masing-masing kontrasepsi
R
: untuk mencegah terjadinya komlikasi
B. Ganti
kondom
Tujuan : tidak terjadi kehamilan
KH : ibu mau menganti
Intervensi
1. Lakukan
pendekatan terapeutik pada ibu
R
: terjalin hubungan dan kerjasama antara ibu dan petugas kesehatan terhadap
tindakkan yang akan dilakukan
2. Anjurkan
ibu menyediakan stok dirumah
R
: untuk mengurangi resiko terjadina kehamilan
3. Anjurkan
ibu memstikan kemasan kondom
R
: untuk memastikan kondom baik digunakan
IMPLEMENTASI
Tindakan
dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan
untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi Hartanto.2007.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta
: YBPSP
Ida Ayu Chandranika.2010.Pedoman Penaganan Efek Samping / komplikasi
Kontraepsi. Jakarta : YBPSP
Sarwono Prawirohardjo.2008.Buku panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta:
YBPSP
Sarwono Prawirohardjo.2008.Informasi Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta:
BBKBN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar