IMUNISASI HEPATITIS B
1.
DEFINISI
-
Imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin
kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk
merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan
(misalnya BCG, DPT, dan campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio).
-
Lebih
dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Apalagi
Indonesia yang termasuk Negara endemis tinggi penyakit hepatitis. Jika
menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila
sejak lahir telah terinfeksi virus hepatitis B (VHB), dapat menyebabkan
kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi
sirosis atau pengerutan hati (kerusakan sel hati yang berat). Bahkan yang lebih
buruk bisa mengakibatkan kanker hati.
2.
USIA PEMBERIAN
Sekurang-kurangnya 12 jam setelah
lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan
jantung..Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi
baru lahir (0 – 11 bulan)dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml satu
bulan kemudian mendapat satu kali lagi. Setelah itu,imunisasi ketiga diberikan
pada saat bayi berusia 6 bulan, mengenai waktu pemberiansuntikan yang ketiga
ada beberapa pendapat. Untuk pelaksanaan program diberikan 1 bulan setelah
suntikan kedua. Hal ini semata-mata untuk kemudahan dalam pelaksanaan,tetapi
kekebalan yang didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan
dilakukansetiap 5 tahun sekali.
Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang
lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam
setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobin
antihepatitis B dalam waktu s ebelum berusia 24 jam.
3.
JUMLAH
PEMBERIAN
Sebanyak 3 kali, dengan interval 1
bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua
dan ketiga.
4.
KONTRA
INDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen
vaksin. Dan tidak dapat diberikan pada anak yang menderita sakit berat.
5.
EFEK SAMPING
Umumnya tidak terjadi. Jikapun ada
(kasusnya sangat jarang), berupa keluhan nyeri pada bekas suntikan, yang
disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini akan menghilang dalam
waktu dua hari.
6. CARA PEMBERIAN
Pada anak di lengan dengan cara
intramuskuler. Sedangkan pada bayi dipaha lewat anterolateral (antero =
otot-otot di bagian depan; lateral = otot bagian luar). Penyuntikan di bokong
tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Alat dan bahan :
1. Spuit diposibel 2,5 cc dan jarumnya
2.
Vaksin
hepatitis dan pelarutnya dalam termos es.
3.
Kapas
alcohol dalam tempatnya.
4.
Sarung
tangan bersih.
Prosedur :
1. Cuci tangan
2.
Gunakan
sarung tangan
3.
Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
4.
Ambil
vaksin hepatitis dengan spuit sesuai program/anjuran, yakni 0,5.
5.
Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya,
tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga kepala, bahu, dan memegang sisi luar
tangan kiri bayi, tangan kanan bayi melingkar kebadan ibu dan tangan kanan ibu
memegang kaki bayi dengan kuat).
6.
Lakukan
desinfeksi didaerah 1/3 tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan
kapas alcohol.
7.
Tegangkan
daerah yang akan diinjeksi.
8.
Lakukan
injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuscular didaerah fermur
9.
Cuci
tangan
10.
Catat
reaksi yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar