Rabu, 06 Mei 2015

LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI HEPATITIS B




LAPORAN PENDAHULUAN
IMUNISASI HEPATITIS B


1.      DEFINISI
-          Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya BCG, DPT, dan campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio).
-          Lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Apalagi Indonesia yang termasuk Negara endemis tinggi penyakit hepatitis. Jika menyerang anak, penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virus hepatitis B (VHB), dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati (kerusakan sel hati yang berat). Bahkan yang lebih buruk bisa mengakibatkan kanker hati.

2.      USIA PEMBERIAN
Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung..Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi baru lahir (0 – 11 bulan)dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml satu bulan kemudian mendapat satu kali lagi. Setelah itu,imunisasi ketiga diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan, mengenai waktu pemberiansuntikan yang ketiga ada beberapa pendapat. Untuk pelaksanaan program diberikan 1 bulan setelah suntikan kedua. Hal ini semata-mata untuk kemudahan dalam pelaksanaan,tetapi kekebalan yang didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan dilakukansetiap 5 tahun sekali. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobin antihepatitis B dalam waktu s ebelum berusia 24 jam.

3.      JUMLAH PEMBERIAN
Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga.

4.      KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Dan tidak dapat diberikan pada anak yang menderita sakit berat.

5.      EFEK SAMPING
Umumnya tidak terjadi. Jikapun ada (kasusnya sangat jarang), berupa keluhan nyeri pada bekas suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu dua hari.


6.      CARA PEMBERIAN
Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi dipaha lewat anterolateral (antero = otot-otot di bagian depan; lateral = otot bagian luar). Penyuntikan di bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Alat dan bahan :
1.      Spuit diposibel 2,5 cc dan jarumnya
2.      Vaksin hepatitis dan pelarutnya dalam termos es.
3.      Kapas alcohol dalam tempatnya.
4.      Sarung tangan bersih.
Prosedur :
1.      Cuci tangan
2.      Gunakan sarung tangan
3.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4.      Ambil vaksin hepatitis dengan spuit sesuai program/anjuran, yakni 0,5.
5.      Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga kepala, bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi, tangan kanan bayi melingkar kebadan ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat).
6.      Lakukan desinfeksi didaerah 1/3 tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan kapas alcohol.
7.      Tegangkan daerah yang akan diinjeksi.
8.      Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuscular didaerah fermur
9.      Cuci tangan
10.  Catat reaksi yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66