MALPOSISI
Definisi
Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibuDiagnosis
Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibuFaktor Predisposisi
- Ibu dengan diabetes mellitus
- Riwayat hidramnion dalam keluarga
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Rotasi spontan dapat terjadi pada 90% kasus.
- Jika terdapat tanda persalinan macet, denyut jantung janin >180 atau <100 pada fase apapun, lakukan seksio sesarea.
- Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban.
- Jika pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, lakukan augmentasi persalinan dengan oksitosin.
- Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan fase pengeluaran,periksa kemungkinan obstruksi:
- Jika tidak ada obstruksi, akhiri persalinan dengan ekstraksi vakum/forsep bila syarat-syarat dipenuhi
- Bila ada tanda obstruksi atau syarat-syarat pengakhiran persalinan tidak dipenuhi, lakukan seksio sesarea
b. Tatalaksana Khusus :-
MALPRESENTASI
Definisi
Malpresentasi meliputi semua presentasi selain verteksFaktor Predisposisi:
- Wanita multipara
- Kehamilan multipel (gemeli)
- Polihidramnion/oligohidramnion
- Plasenta previa
- Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa (mis. mioma uteri)
- Persalinan preterm
PRESENTASI DAHI
Diagnosis
- Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian kecil
- Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput, teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter yang PALING besar, sehingga sulit lahir pervaginam
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Lakukan seksio sesarea bila janin HIDUP.
- Janin MATI, lakukan kraniotomi bila memungkinkan atau seksio sesarea bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi.
b. Tatalaksana Khusus :-
PRESENTASI MUKA
Diagnosis
- Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), denyut jantung janin sepihak dengan bagian kecil janin
- Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba, teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang pipi, tulang orbita; kepala janin dalam keadaan defleksi maksimal
- Untuk membedakan mulut dan anus:
- Anus merupakan garis lurus dengan tuber iskhii
- Mulut merupakan segitiga dengan prominen molar
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Posisi dagu anterior:
- Pembukaan LENGKAP
- Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
- Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forsep
- Pembukaan BELUM lengkap
- Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan seksio sesarea
- Pembukaan LENGKAP
- Posisi dagu posterior:
- Pembukaan LENGKAP
- Lahirkan dengan seksio sesarea
- Pembukaan BELUM lengkap
- Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan seksio sesarea
- Pembukaan LENGKAP
- Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau seksio sesarea
b. Tatalaksana Khusus :-
Jangan lakukan ektraksi vakum pada presentasi muka!
PRESENTASI MAJEMUK
Diagnosis
Prolaps ekstremitas bersamaan dengan bagian terendah janin (kepala/bokong)Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin sangat kecil/mati dan maserasi.
b. Tatalaksana Khusus
- Coba reposisi:
- Ibu diletakkan dalam posisi Trendelenburg (knee-chest position).
- Dorong tangan ke atas luar dari simfisispubis dan pertahankan di sana sampai timbul kontraksi sehingga kepala turun ke rongga panggul.
- Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal.
- Jika prosedur gagal/terjadi prolapsus tali pusat, lakukan seksio sesarea.
PRESENTASI BOKONG (SUNGSANG)
Diagnosis
- Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen.
- Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi menunjukkan denyut jantung janin lokasinya lebih tinggi.
- Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki, sering disertai adanya mekonium.
- Pada gambar (berturut-turut): presentasi bokong sempurna, presentasi bokong murni, dan presentasi kaki (footling).
Komplikasi presentasi bokong
Komplikasi pada janin:- Kematian perinatal
- Prolaps tali pusat
- Trauma pada bayi akibat: tangan dan kepala yang menjuntai, pembukaan serviks yang belum lengkap, CPD
- Asfiksia karena prolaps tali pusat, kompresi tali pusat, pelepasan plasenta dan kepala macet
- Perlukaan / trauma pada organ abdominal atau pada leher
- Pelepasan plasenta
- Perlukaan vagina atau serviks
- Endometritis
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Persalinan lama pada presentasi sungsang adalah indikasi seksio sesarea.
- Seksio sesarea lebih aman dan direkomendasikan pada:
- Presentasi bokong pada primigravida
- Double footling breech
- Pelvis yang kecil atau malformasi
- Janin yang sangat besar
- Bekas seksio sesarea dengan indikasi CPD
- Kepala yang hiperekstensi atau defleksi
- Persalinan pada presentasi kaki sebaiknya dilahirkan dengan seksio sesarea. Persalinan pervaginam hanya bila:
- Persalinan sudah sedemikian maju dan pembukaan sudah lengkap
- Bayi preterm yang kemungkinan hidupnya kecil
- Bayi kedua pada kehamilan kembar
Setiap persalinan sungsang sebaiknya ditolong pada fasilitas kesehatan yang dapat melakukan seksio sesarea
b. Tatalaksana Khusus
Pada upaya persalinan pervaginam, lakukan langkah berikut:- Tentukan apakah persalinan pervaginam mungkin dilakukan. Persalinan
pervaginam oleh tenaga penolong yang terlatih akan cenderung aman bila:
- Pelvis adekuat
- Presentasi bokong lengkap/murni
- Kepala fleksi
- Tidak ada riwayat seksio searea karena CPD
- Janin tidak terlalu besar
- Sebelum in partu, usahakan melakukan versi luar apabila syarat dipenuhi, yaitu:
- Pembukaan serviks masih kurang dari 3 cm
- Usia kehamilan ≥37 minggu
- Ketuban intak dan air ketuban cukup
- Tidak ada komplikasi / kontraindikasi (IUGR, perdarahan, bekas seksio, kelainan janin, kehamilan kembar, hipertensi)
- Persalinan pervaginam masih mungkin dilakukan
HATI-HATI! VERSI LUAR DAPAT MENYEBABKAN SOLUSIO PLASENTA
- Jika versi luar berhasil, lakukan asuhan persalinan normal.
- Jika versi luar tidak berhasil, lakukan persalinan sungsang pervaginam atau seksio sesarea.
- Ikuti kemajuan persalinan dengan seksama menggunakan partograf.
- JANGAN pecahkan ketuban. Bila pecah, periksa apakah ada prolaps tali pusat.
- Beritahu ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap.
- Kepala janin harus lahir dalam waktu maksimal 8 menit sejak lahir sebatas pusat.
- Apabila terjadi prolaps tali pusat dan kelahiran pervaginam tidak memungkinkan, maka lakukan seksio sesarea.
- Jika denyut jantung <100x/menit atau >180x/menit, lakukan seksio sesarea. Catatan: Mekonium biasa terdapat pada persalinan sungsang dan tidak berbahaya selama denyut jantung janinnormal.
- Sediakan cunam piper sebagai antisipasi bila terdapat kesulitan melahirkan kepala (after coming head).
LETAK LINTANG
Diagnosis
- Pemeriksaan abdominal: sumbu panjang janin teraba melintang, TIDAK teraba bagian pada pelvis inlet sehingga terasa kosong.
- Pemeriksaan vaginal: sebelum in partu TIDAK ada bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan saat in partu yang teraba adalah bahu, siku atau tangan.
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum : –
b. Tatalaksana Khusus
- Lakukan versi luar bila permulaan in partu dan ketuban intak.
- Bila ada kontraindikasi versi luar, lakukan seksio sesarea.
- Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat.
- Dapat terjadi ruptura uteri bila ibu tidak diawasi.
Dalam obstetri modern, pada letak lintang in partu, dilakukan seksio sesarea walau janin hidup/mati
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL (CEPHALOPELVIC DYSPROPORTION/CPD)
Definisi
Hambatan lahir yang diakibatkan oleh disparitas ukuran kepala janin dan pelvis maternalDiagnosis
- Terhentinya kemajuan pembukaan serviks dan penurunan kepala walaupun his adekuat. CPD terjadi akibat janin terlalu besar dan/atau panggul ibu kecil.
- Waspadai CPD terutama pada keadaan:
- Arkus pubis < 900
- Teraba promontorium
- Teraba spina iskhiadika
- Teraba linea innominata
- Pada primigravida bagian terbawah tidak masuk ke pintu atas panggul pada usia > 36 minggu
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Lakukan seksio sesarea bila ditemukan tanda CPD.
- Pada kasus bayi mati, embriotomi atau kraniotomi dapat menjadi
pilihan tindakan bila syarat terpenuhi dan petugas memiliki kompetensi.
Syarat melakukan embriotomi:
- Janin sudah mati, kecuali pada kasus hidrosefalus
- Pembukaan serviks > 7 cm
- Ketuban sudah pecah
- Jalan lahir normal
- Tidak terdapat tanda-tanda ruptura uteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar