Kamis, 06 April 2017

Malposisi, Malpresentasi, CPD

MALPOSISI

Definisi

Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu

Diagnosis

Posisi abnormal verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu
kbibu-bab4-4181

Faktor Predisposisi

  • Ibu dengan diabetes mellitus
  • Riwayat hidramnion dalam keluarga

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Rotasi spontan dapat terjadi pada 90% kasus.
  • Jika terdapat tanda persalinan macet, denyut jantung janin >180 atau <100 pada fase apapun, lakukan seksio sesarea.
  • Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban.
  • Jika pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, lakukan augmentasi persalinan dengan oksitosin.
  • Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan fase pengeluaran,periksa kemungkinan obstruksi:
    • Jika tidak ada obstruksi, akhiri persalinan dengan ekstraksi vakum/forsep bila syarat-syarat dipenuhi
    • Bila ada tanda obstruksi atau syarat-syarat pengakhiran persalinan tidak dipenuhi, lakukan seksio sesarea
b. Tatalaksana Khusus :-

MALPRESENTASI

Definisi

Malpresentasi meliputi semua presentasi selain verteks

Faktor Predisposisi:

  • Wanita multipara
  • Kehamilan multipel (gemeli)
  • Polihidramnion/oligohidramnion
  • Plasenta previa
  • Kelainan bentuk uterus atau terdapat massa (mis. mioma uteri)
  • Persalinan preterm

PRESENTASI DAHI

Diagnosis

gambar 30
  • Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian kecil
  • Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput, teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang orbita dan daerah ubun-ubun besar. Ini adalah diameter yang PALING besar, sehingga sulit lahir pervaginam

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Lakukan seksio sesarea bila janin HIDUP.
  • Janin MATI, lakukan kraniotomi bila memungkinkan atau seksio sesarea bila syarat dan sarana kraniotomi tidak terpenuhi.
b. Tatalaksana Khusus :-

PRESENTASI MUKA

Print Diagnosis

  • Pemeriksaan abdominal: lekukan akan teraba antara daerah oksiput dan punggung (sudut Fabre), denyut jantung janin sepihak dengan bagian kecil janin
  • Pemeriksaan vaginal: muka dengan mudah teraba, teraba mulut dan bagian rahang mudah diraba, tulang pipi, tulang orbita; kepala janin dalam keadaan defleksi maksimal
  • Untuk membedakan mulut dan anus:
    • Anus merupakan garis lurus dengan tuber iskhii
    • Mulut merupakan segitiga dengan prominen molar

gambar 32Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Posisi dagu anterior:
    • Pembukaan LENGKAP
      • Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
      • Bila penurunan kurang lancar, lakukan ekstraksi forsep
    • Pembukaan BELUM lengkap
      • Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan seksio sesarea
  • Posisi dagu posterior:
    • Pembukaan LENGKAP
      • Lahirkan dengan seksio sesarea
    • Pembukaan BELUM lengkap
      • Bila tidak ada kemajuan pembukaan dan penurunan, lakukan seksio sesarea
  • Jika janin mati, lakukan kraniotomi atau seksio sesarea
b. Tatalaksana Khusus :-
Jangan lakukan ektraksi vakum pada presentasi muka!

PRESENTASI MAJEMUKgambar 33

Diagnosis

Prolaps ekstremitas bersamaan dengan bagian terendah janin (kepala/bokong)

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin sangat kecil/mati dan maserasi.
b. Tatalaksana Khusus
  • Coba reposisi:
  • Ibu diletakkan dalam posisi Trendelenburg (knee-chest position).gambar 34
  • Dorong tangan ke atas luar dari simfisispubis dan pertahankan di sana sampai timbul kontraksi sehingga kepala turun ke rongga panggul.
  • Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal.
  • Jika prosedur gagal/terjadi prolapsus tali pusat, lakukan seksio sesarea.

PRESENTASI BOKONG (SUNGSANG)

Diagnosis

  • Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen.
  • Pemeriksaan abdominal: kepala terletak di bagian atas, bokong pada daerah pelvis, auskultasi menunjukkan denyut jantung janin lokasinya lebih tinggi.
  • Pemeriksaan vaginal: teraba bokong atau kaki, sering disertai adanya mekonium.
  • Pada gambar (berturut-turut): presentasi bokong sempurna, presentasi bokong murni, dan presentasi kaki (footling).
Print Print Print

Komplikasi presentasi bokong

Komplikasi pada janin:
  • Kematian perinatal
  • Prolaps tali pusat
  • Trauma pada bayi akibat: tangan dan kepala yang menjuntai, pembukaan serviks yang belum lengkap, CPD
  • Asfiksia karena prolaps tali pusat, kompresi tali pusat, pelepasan plasenta dan kepala macet
  • Perlukaan / trauma pada organ abdominal atau pada leher
Komplikasi pada ibu:
  • Pelepasan plasenta
  • Perlukaan vagina atau serviks
  • Endometritis

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Persalinan lama pada presentasi sungsang adalah indikasi seksio sesarea.
  • Seksio sesarea lebih aman dan direkomendasikan pada:
    • Presentasi bokong pada primigravida
    • Double footling breech
    • Pelvis yang kecil atau malformasi
    • Janin yang sangat besar
    • Bekas seksio sesarea dengan indikasi CPD
    • Kepala yang hiperekstensi atau defleksi
  • Persalinan pada presentasi kaki sebaiknya dilahirkan dengan seksio sesarea. Persalinan pervaginam hanya bila:
    • Persalinan sudah sedemikian maju dan pembukaan sudah lengkap
    • Bayi preterm yang kemungkinan hidupnya kecil
    • Bayi kedua pada kehamilan kembar
Setiap persalinan sungsang sebaiknya ditolong pada fasilitas kesehatan yang dapat melakukan seksio sesarea
b. Tatalaksana Khusus
Pada upaya persalinan pervaginam, lakukan langkah berikut:
  • Tentukan apakah persalinan pervaginam mungkin dilakukan. Persalinan pervaginam oleh tenaga penolong yang terlatih akan cenderung aman bila:
    • Pelvis adekuat
    • Presentasi bokong lengkap/murni
    • Kepala fleksi
    • Tidak ada riwayat seksio searea karena CPD
    • Janin tidak terlalu besar
  • Sebelum in partu, usahakan melakukan versi luar apabila syarat dipenuhi, yaitu:
    • Pembukaan serviks masih kurang dari 3 cm
    • Usia kehamilan ≥37 minggu
    • Ketuban intak dan air ketuban cukup
    • Tidak ada komplikasi / kontraindikasi (IUGR, perdarahan, bekas seksio, kelainan janin, kehamilan kembar, hipertensi)
    • Persalinan pervaginam masih mungkin dilakukan
HATI-HATI! VERSI LUAR DAPAT MENYEBABKAN SOLUSIO PLASENTA
  • Jika versi luar berhasil, lakukan asuhan persalinan normal.gambar 38
  • Jika versi luar tidak berhasil, lakukan persalinan sungsang pervaginam atau seksio sesarea.
  • Ikuti kemajuan persalinan dengan seksama menggunakan partograf.
  • JANGAN pecahkan ketuban. Bila pecah, periksa apakah ada prolaps tali pusat.
  • Beritahu ibu untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap.
  • Kepala janin harus lahir dalam waktu maksimal 8 menit sejak lahir sebatas pusat.
  • Apabila terjadi prolaps tali pusat dan kelahiran pervaginam tidak memungkinkan, maka lakukan seksio sesarea.
  • Jika denyut jantung <100x/menit atau >180x/menit, lakukan seksio sesarea. Catatan: Mekonium biasa terdapat pada persalinan sungsang dan tidak berbahaya selama denyut jantung janinnormal.
  • Sediakan cunam piper sebagai antisipasi bila terdapat kesulitan melahirkan kepala (after coming head).

LETAK LINTANG

Diagnosis

  • Pemeriksaan abdominal: sumbu panjang janin teraba melintang, TIDAK teraba bagian pada pelvis inlet sehingga terasa kosong.
  • Pemeriksaan vaginal: sebelum in partu TIDAK ada bagian terendah yang teraba di pelvis, sedangkan saat in partu yang teraba adalah bahu, siku atau tangan.

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum : –
b. Tatalaksana Khusus
  • Lakukan versi luar bila permulaan in partu dan ketuban intak.
  • Bila ada kontraindikasi versi luar, lakukan seksio sesarea.
  •  Lakukan pengawasan adanya prolaps tali pusat.
  •  Dapat terjadi ruptura uteri bila ibu tidak diawasi.
Dalam obstetri modern, pada letak lintang in partu, dilakukan seksio sesarea walau janin hidup/mati

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL (CEPHALOPELVIC DYSPROPORTION/CPD)

Definisi

Hambatan lahir yang diakibatkan oleh disparitas ukuran kepala janin dan pelvis maternal

Diagnosis

  • Terhentinya kemajuan pembukaan serviks dan penurunan kepala walaupun his adekuat. CPD terjadi akibat janin terlalu besar dan/atau panggul ibu kecil.
  • Waspadai CPD terutama pada keadaan:
    • Arkus pubis < 900
    • Teraba promontorium
    • Teraba spina iskhiadika
    • Teraba linea innominata
    • Pada primigravida bagian terbawah tidak masuk ke pintu atas panggul pada usia > 36 minggu

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Lakukan seksio sesarea bila ditemukan tanda CPD.
  •  Pada kasus bayi mati, embriotomi atau kraniotomi dapat menjadi pilihan tindakan bila syarat terpenuhi dan petugas memiliki kompetensi. Syarat melakukan embriotomi:
    • Janin sudah mati, kecuali pada kasus hidrosefalus
    • Pembukaan serviks > 7 cm
    • Ketuban sudah pecah
    • Jalan lahir normal
    • Tidak terdapat tanda-tanda ruptura uteri
b. Tatalaksana Khusus : –

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66