Rabu, 13 Mei 2015

Korioamnionitis



KORIOAMNIONITIS

Definisi
Korioamnionitis adalah infeksi pada korion dan amnion
Diagnosis
Korioamnionitis adalah diagnosis klinis yang ditegakkan bila ditemukan demam >380C dengan 2 atau lebih tanda berikut ini:
  • leukositosis >15.000 sel/mm3
  • denyut jantung janin >160 kali/menit
  • frekuensi nadi ibu >100 kali/menit
  • nyeri tekan fundus saat tidak berkontraksi
  • cairan amnion berbau
Faktor predisposisi
  • Persalinan prematur
  • Persalinan lama
  • Ketuban pecah lama
  • Pemeriksaan dalam yang dilakukan berulang-ulang
  • Adanya bakteri patogen pada traktus genitalia (IMS, BV)
  • Alkohol
  • Rokok
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
  •  Rujuk pasien ke rumah sakit.
  • Beri antibiotika kombinasi: ampisilin 2 g IV tiap 6 jam ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam.
  • Terminasi kehamilan. Nilai serviks untuk menentukan cara persalinan:
    • Jika serviks matang: lakukan induksi persalinan dengan oksitosin
    • Jika serviks belum matang: matangkan dengan prostaglandin dan infus oksitosin, atau lakukan seksio sesarea
  • Jika persalinan dilakukan pervaginam, hentikan antibiotika setelah persalinan. Jika persalinan dilakukan dengan seksio sesarea, lanjutkan antibiotika dan tambahkan metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai bebas demam selama 48 jam.
b. Tatalaksana Khusus Jika terdapat metritis (demam, cairan vagina berbau), berikan antibiotika Jika bayi mengalami sepsis, lakukan pemeriksaan kultur darah dan beri antibiotika yang sesuai selama 7-10 hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66