IBU HAMIL TRIMESTER II
1.
DEFINISI
-
Masa kehamilan dimana
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normalnya 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari HPHT (Prawirohardjo Sarwono, 2008)
-
Kehamilan adalah masa
dimanan dimulai dari konsepsi yang dihitung dari hari pertama haid terakhit
(HPHT) sampai lahirnya janin (Abdul Bari
Syaifuddin, dkk, 2011)
-
Kehamilan adalah proses
mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Ida
Bagus Gede Manuaba, 2008)
Definisi Kehamilan
Trimester II
-
Kehamilan Trimester II
adalah 12-28 minggu (Hanifa Wiknjosastro,
2005)
-
Kehamilan Trimester II
adalah kehamilan dengan usia 14 – 28 minggu (Manjoer, 2008)
-
Kehamilan Trimester II
adalah kehamilan dengan usia 13 – 27 minggu (Kusmiati, 2009)
-
Kehamilan Trimester II
adalah kehamilan dengan usia 12 – 28 minggu (Prawirohardjo,2008)
2.
TANDA
DAN GEJALA KEHAMILAN
a. Tanda-tanda
Persumtif
-
Amenore (tidak dapat
haid)
-
Mual dan muntah (nusea
dan vomiting)
-
Hiperemesis
-
Mengidan (ingin makan
khusus)
-
Tidak tahan bau-bauan
-
Pingsan
-
Tidak ada selera makan
-
Lelah (Fatique)
-
Payudara membesar,
tegang dan sedikit nyeri
-
Miksi (sering kencing)
-
Konstipasi / Obstipasi
-
Pigmentasi kulit
-
Epulsi (hipertropi dari
papil gusi)
-
Pemekaran vena-vena
(varises)
b. Tanda-tanda
kemungkinan hamil
-
Perut membesar
-
Uterus membesar
-
Tanda hegar
-
Tanda chadwick
-
Tanda piscaseck
-
Kontraksi-kontraksi
kecil pada uterus bila dirangsang
-
Teraba ballotement
-
Reaksi kehamilan
positif
c. Tanda
pasti
-
Gerakan janin yang
terlihat atau dirasakan atau diraba, juga bagian-bagian janin
-
Denyut jantung janin
· Didengar
dengan stetoskop-monoral laennec
· Dicatat
dan didengar dengan alat dopler
· Dicatat
dengan foto elektrokardiogram
· Dilihat
pada ultrasonografi
-
Terlihat tulang-tulang
janin dalam foto rontgen
3.
ETIOLOGI
Pada kehamilan harus ada:
-
Spermatozoa
-
Ovum
-
Konsepsi
-
Nidasi (implantasi)
-
Perkembangan
Proses
Kehamilan
-
Terjadi pelepasan ovum
-
Konsepsi migrasi
spermatozoa dan ovum
-
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot
-
Nidasi
-
Perkembangan plasenta
-
Tumbuh kembag konsepsi
sampai anterm
4.
FISIOLOGI
a. Perbahan
Maternal
-
Rahim
·
Kehamialn 16 minggu
ü TFU
terltak pada pertengahan sympisis dan pusat
ü TFU
± 16 cm
ü Cavum
uteri terisi oleh amnion, desidua capsularis, dan desidua parielis
ü Plasenta
telah terbentuk seuruhnya
·
Kehamilan 20 minggu
ü TFU
3 jari dibawah pusat
ü TFU
± 19 cm
·
Kehamilan 24 minggu
ü TFU
setinggu pusat
ü TFU
± 23 cm
·
Kehaminal 28 minggu
ü TFU
terletak 3 jari diatas pusat atau 1/3 jark pusat dan prosesus xipoideus
ü TFU
± 25 cm
-
Vagina
Mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak semaikn merah dan kebiru-biruan
(tanda Chadwick)
-
Ovarium
Indung telur yang mengandung corpus
luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang
sempurna pada usia kehamilan 16 minggu
-
Payudara
Mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada masa laktasi. Perkembangan
payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu,
hormon estrogen, progesteron dan samatomammotropin
-
Metabolisme
· Kalori
diperoleh dari pembakaran hidrat arah khususnya setelah khamilan 20 minggu ke
atas. Kadar alkohol fosfotase meningkat 4 x lipat dibandingkan dengan wanita
tidak hamil. Peningkatan dimulai dari kehamilan 4 bulan. Pemeriksaan ini dapat
dipakai untuk menilai fungsi plasenta. Metabolisme yang sangat berpengaruh pada
kehamilan Trimster II
· Berat
badan wanita hamil akan naik kira-kiea 6,5 – 16,5 kg rata-rata 12,5 kg.
Kenaikan badan ini terutama dalam kehamilan 20 minggu. Kenaikan berat badan
yang terlalu banyak sering ditemukan pada pre-eklamsia, sebaiknya wanita hamil
diwasi dan diberi pengertian sehingga berat badan hanya naik 2 kg tiap bulan
sesudah kehamilan 20 minggu
· Lemak
telah ditemukan bahwa hormon samatropin mempunyai peranan penting dalam
pembrntukan lemak mammae. Lemak tertimbun dalam badan, paha, lengan. Kadar
kolesterol dapat meningkat samapi 350 mg / lebih dari 100 mg
· Mineral,
fosfor, magnesium dan tembaga lebih banyak bertambah dalam masa hamil, daripada
masa tidak hamil per 100 ml. Akan tetapi dalam erosit kadarnya tetap kadar
kalsium dalam serum memang lebih rendah. Mungkin karena adannya hidremia, akan
tetapi kadar kalsium cukup tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan kejang
tefani
-
Sirkulasi Darah ibu
· Meningkatnya
kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim
· Terjadi
hubungan langsung anata arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenta
· Pengaruh
hormon estrogen dan progesteron makin meningkat
· Plasenta
dalam darah meningkat yang menyebabkan hemodilusi
-
Traktus Digestivus
Tonus otot-otot traktus digestivus
menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanann
lebih lama berad dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebihlama berada
dalam usus-usus baik untuk resorbsi akan menimbulkan obstipasi yang merupakan
salah satu keluahan utama wanita hamil
-
Traktus Urinaris
Pada bulan pertama kehamilan
keluhan sering kencing dikarenakan pembesaran uterus yang menekan kendung
kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin
mulaiturun ke pntu atas panggul keluhan sering kencing timbul lagi karena
kandung kemih mulai tertekan
-
Perubahan Psikologi
dalam Kehamilan TM II
Pada TM II umumnya wanita sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Pada TM II pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan
ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai orang diluar dari dirinya sendiri
serta merasa trlepas dan rasa kecemasan
b. Perubahan
Pada Janin
Perubahan dan perkembangan janin
-
12 minggu
Bentuk wajah mulai lengkap, ada
dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki terpisah penuh. Usus bayi
talah teraba di rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin meningkat. Panjang bayi ± 63 mm dan berat ± 14 gram
-
13 minggu
Kelopak mata bayi merapat dan
melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang ± 76 mm dan
beratnya ± 19 gram
-
14 minggu
Tiga bulan setelah pembuahan,
panjangnya ± 80 -110 mm dan beratnya ± 25 gram. Lehernya semakin panjang dan
kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh diseluruh tubuh dan melindungi kulit
mulai tumbuh pada mingu ini
-
15 minggu
Tulang dan sumsum tulang didalam
sistem kerangka terus berkembang. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga
pembuluh darah terlihat. Beratnya ± 49 gram dan panjangnya ± 113 mm
-
16 minggu
Bayi telah mempunyai tulang yang
kuat dan mulai bisa mendengar suara. Sistem peredaran darah mulai berfungsi.
Panjangnya ± 116 mm dan beratnya ± 80 gram
-
17 minggu
Panjangnya ± 12 cm dan beratnya ±
100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak coklat mulai berkembang untuk
menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir
-
18 minggu
Panjang ± 14 cm dan beratnya ± 149
gram, bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk dalam rahim dam mulai bergerak
-
19 minggu
Tubuh bayi diselimuti verniks
caseosa, semacam lapisan lilin yang melindung kulit dari luka. Otak bayi telah
mencapai jutaan saraf motorik kerenanya ia mampu membuat gerakan seperti
menghisap jempol. Beratnya ± 226 gram dengan panjang ± 16 cm
-
20 minggu
Setengah perjalanan telah dilaluui.
Berat ± 260 gram dan panjang ± 18 cm. Dibawah lapisan verniks, kulit bayi mulai
membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous, kuku tumbuh di minggu ini
-
21 minggu
Usus bayi telah cukup berkembang
sehingga bayi sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu
dilanjutkan sistem pencernaan menuju usus besar. Berat ± 340 gram dan panjang ±
20 cm
-
22 minggu
Indra byi mulai berkembang dan
pertumbuhan tubuh sudah mulai mirip dengan pada saat bayi lahir
-
23 minggu
Lemak semakin banyak, kulit mulai
keriput. Bayi mulai menggerakan jari, lengan dan kaki. Berat ± 450 gram
-
24 minggu
Paru-paru bayi mulai mengambil
oksigen meskipun belum bisa sempurna. Paru-paru sudah mulai memproduksi
surfaktan untuk menjaga kantung udara
-
25 minggu
Bayi sudah mulai mengedipkan mata.
Indra yang lain juga mulai lebih sempurna. Berat ± 650 -670 grsm dsn panjang
±34 -37 cm
-
26 minggu
Mata sudah bisa berkedip, otak
mulai berfungsi mengembangkan fungsi indra bayi. Berat ± 750 -780 gram dan
panjang ± 35 – 38 cm
-
27 minggu
Paru paru, hati dan sistem
kekebalan masih harus dimatangkan. Akan tetapi jika sudah dilahirkan 85% sudah
bisa bertahan. Berat ± 870 -890 gram dan
panjang ± 36 -38 cm
-
28 minggu
Berat ±1100 gram. Otak bayi mulai
berkembang dan luas. Lapisan lemak semakin berkembang dan rambut halus
bertambah banyak
(Manjoer,
Arief dkk. 2008)
5.
FISIOLOGIS
Dalam kehamilan trimester II
identifikasi kehamilan sebagai konsep abstrak berubah menjadi identifikasi
nyata, dengan perut menjadi lebih besar, ibu merasaakan janin, dan dokter/bidan
mendengar DDJ. Dalam masa ini terbanyak wanita sudah dapat menyesuaikan diri
dengan kenyataan (Prawirohardjo, Sarwono.
2008)
6.
KEBUTUHAN
PADA IBU TM II
a. Energi
dan zat gizi
Ibu memerlukan tambahan energi
untuk perumbuhan janin plasenta dan pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya
sebesar 77.000 kkal dan setara dengan 285 kkal/hari wanita hamil dianjurkan
mengkonsumsi makanan mengandung protein
b. Kebutuhan
zat besi
Zat besi banyak dibutuhkan pada
saat akan melahirkan untuk mengurangi resiko kehilangan darah pada tubuh saat
persalinan. Untuk itu kebutuhan zat besi wanita hamil bertambah sebanyak 20
mg/hari daripada wanita yang tidak hamil
c. Kebutuhan
makanan berserat
Yang harus diperhatikan ibu hamil
untuk mengkonsumsi makanan yang berserat TM II kehamilan, uterus semakin
memesar dan semakin menekan usus untuk mengurangi resiko obstipasi dinjurkan
makan makananan yang berserat
d. Latihan
dan relaksasi
Semakin tuanya kehamilan membuat
tubuh lebih perlu adanya latihan atau olahraga bagi ibu hamil dan relaksasi
untuk melenturkan otot-otot panggul
e. Personal
Hygiene
Dengan tetap menjaga kebersihan diri
selama hamil membuat ibu nyaman
f. Seksualitas
Pada umumnya seksualitas pada
kehamilan diperbolehkan jika dilakukan dengan hati-hati pada akhir kehamilan
g. Informasi
tentang tanda komplikasi persalinan / tanda bahaya TM II
-
Keluarnya lendr yang
berlebih pada vagina
-
Perdarahan pervaginam
-
Hilangnya gerakan janin
-
Sakit kepala hebat
-
Nyeri kepala berat
-
Nyeri perut/ abdomen
hebat
-
Bengkak pada muka dan
ekstrimitas
7.
MASALAH-MASALAH
PADA KEHAMILAN TM II
a. Nyeri
Ligamentum Rotundum
Etiologi : adanya hypertrofi dan
perenggan ligament selama kehamilan dan adanya tekanan dari uterus pada ligamen
Penanganan : penjelasan mengenai
penyebab nyeri ligamen rotundum, tekuk lutut ke arah abdomen, gunakan bantalan
pemanas pada area yang terasa sakit jika diagnose lain tidak ada larangan
b. Gusi
Berdarah
Etiologi : Hormon estrogen
meningkat menyebabkan aliran darah ke rongga mulut mempercepat laju pergantian
sel-sel pelapis epitel gusi
Penanganan : berkumurlah dengan air
hangat / aitr garam, melalukan pemeriksaan gisi teratur, menjaga gigi dan mulut
dan flushing
c. Cloasma
/ Perubahan Warna Areola
Etiologi : kecenderungan genetis
pada peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesteron
Penanganan : menghindari sinar
matahari secara berlebihan saat hamil
d. Flatus
Etiologi : Motilitas intestinal menurun
mempercepat waktu pengkosongan lambung, tekanan uterus terhadap usus besar
Penanganan : menghindari makanan
yang mengandung gas, mengunyah makanan secara sempurna, melaukan senam secara
teratur, BAB tepat waktu sesuai keinginan
e. Keputihan
Etiologi :
-
Hiprplasi mukosa vagina
-
Peningkatan produksi
lendir dan kelenjar endovesikal sebagai akibat dari peningkatan kadar pestrogen
Penanganan
:
-
Tingkatkan kebersihan
dengan mandi tiap hari
-
Memakai celana dalam
yang terbuat dari katun dan hindri celana dalam yang terbuat dari nilon
f. Sakit
Punggung atas / bawah
Etiologi :
-
Keletihan
-
Penambahan ukuran
payudara
-
Spasme otot karena
tekanan akar syaraf
-
Kadar hormon yang
meningkat menyebabkan castidage didalam sendi –sendi menjadi lembek
-
Kuvaktur dari vetebra
umbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar
Penaganan
:
-
Anjurkan ibu untuk
lebih banyak istrhat
-
Gunakan bantal waktu
tidur untuk meluruskan punggung
-
Gunakan BH yang
menompang dan dengan ukuran yang tepat
-
Berjongkok dan bukan
membungkuk untuk meningkat setiap benda agar kaki (paha) dan bukan punggung
yang akan menahan beban dan tenaganya
-
Lebarkan kaki dan
letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki yang lainnya pada waktu membungkuk
agar terdapat dasar yang luas untuk kesinambungan
(Kusmiati, Yuni dkk. 2009)
POHON
MASALAH
Ovum
dan Sperma
Hamil
TM
I
|
TM
II
|
TM
I
|
Sistem
Pencernaan
|
Sistem Integumen
|
Sistem
Muskloskeletar
|
Sistem
Respirasi
|
Sistem
Reproduksi
|
Sistem
Kardiovaskuler
|
Servik Uteri
|
Hormon
Progesteron meningkat
|
Aliran
darah rongga mulut
|
Tknan
Uterus menngkt
|
Prgesteron meningkat
|
Estrogen
& progesteron meningkat
|
Hipertropi
|
Prisltik
usus lambat
|
NYERI LIGAMENTUM
ROTUNDUM
|
Regangan
ligamentum
|
Tekanan
Uterus pada Ligamentum
|
HIPERVENTILASI
|
Diafragma
tekanan
|
Uterus
membesar
|
Produksi
Lendir dan kelenjar endokardikat meningkat
|
Kadar
O2 Menurun
|
Esterogen
Meningkat
|
Aktivitas
metabolik meningkat
|
Kadar
CO2 Meningkat
|
KEPUTIHAN
|
Hiperplasia
Mukosa Vagina
|
Jaringan
menjadi longgar
|
Mempercepat
laju pergantian sel-sel epitel gusi
|
Vena
memoroid
|
Mudah
mengikat garam
|
Mobilitas
menurun
|
GUSI BERDARAH
|
Hyperplasia
dan oedema
|
OEDEMA
|
Vaskularisasi
gusi meningkat
|
Statis
gravis 2 tekanan vena
|
Klem
dan pembuluh darah berkurang
|
Relaksasi
otot halus
|
Reabsorbi
air mningk
|
KONSTIPASI
|
HEMOROID
|
KEBUTUHAN
- KIE
tentang perubahan fisiologi TM II
- KIE
tentang bahaya TM II
- KIE
tentang personal hygine
- KIE
tentang gizi dan nutrisi TM II
- KIE
tentang kunjungan Ulang
|
Pembesaran
vena hemoroid
|
Tekanan
uterus membesar
|
INTERVENSI
Diagnosa : G ..... P ....., ...... mg kesan
jalan lahir normal, KU ibu baik, KU janin baik
Tujuan : Ibu dapat menjalini masa
kehamilan TM II hingga TM III tanpa komplikasi
KH : KU baik
Kesadaran :
Composmentis
TFU : 1- 2 jari diatas simpisis pubis
Penambahan BB selama TM II ± 3 kg
TTV :
TD : 110/70 – 120/80 mmHG
N :
80 – 100 x/menit
S :
36,5 – 37,5 C
RR :
16 – 24 x/menit
Lila :
. 23,5 cm
DJJ :
120 – 160 x/menit
Pemeriksaan Lab : Hb : 11 –
12 gr %
Protein
urine : (-) negatif
Reduksi : (-) negatif
Intervensi
1.
Lakukan pendekatan
terapiuetik pada ibu dan keluarga
R : Adanya pendekatan
dan komunikas akan menciptakan kerjasama dan kepercayaan antara ibu / keluarga
dan tenaga kesehatan sehingga jika terjadi apa-apa pada ibu segera bertindak
dan membawa ke petugas kesehatan
2. Lakukan
Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R
: mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3.
Lalukan observasi TTV
R : untuk mengetahui
keadaan ibu terutama keadaan fisik
4.
Timbang berat badan
R : pertambahan berat
badan yang sesuai dengan UK menunjukan anak tumbuh dengan baik dan mengetahui
perkembangan baik ibu maupun janin
5.
Ukur TFU dan amati
gerak janin yang tampak
R : TFU dan gerakan
janin yang sesuai dengan umur kehamilan menunjukan anak tumbuh dengan baik
6.
Palpasi
-
Leopold I
R : untuk mengetahui tuanya
usia kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri
-
Leopold II
R : untuk mengetahui
letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin
-
Leopold III
R : untuk mengetahui
bagian terbawah janin dan apakah bagian terbawah janin telah masuk PAP apa
belum
-
Leopold IV
R : untuk mengetahui
seberapa jaug bagian terbawah janin masuk PAP
7.
Pemeriksaan DJJ
R : dengan pemeriksaan
DJJ secara auskultasi dapat diketahui janin hidup atau mati
8.
Lakukan penunjang lab
R : untuk menegakkan
diagnosa
9.
Menjelaskan tentang
gizi seimbang pada kehamilan TM II dengan makan makanan TK, TP, TV
R : Gizi seimbang dapat
membantu pembentukan organ tubuh lain dengan sempurna
10.
Menjelaskan tentang
perubahan Fisiologi pada TM II
R : agar ibu dapat
beradaptasi dan tidak cemas dan khawatir dengan perubahan-perubahan yang
terjadi
11.
Identifikasi tanda dan
gejala bahaya dalam kehamilan TM II
R : Pasien dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan apabila tanda tersebut terjadi dalam
kehamilan sehingga tidak samapi mengancam kesehatan baik ibu maupun janin
12.
Menganjurkan ibu untuk
cukup istirahat
R : pada saat istirahat
otot tubuh akan relaksasi sehingga tubuh akan kembali segar
13.
Anjurkan ibu untuk
meningkatkan ppersonal hygiene
R : menjaga kebersihan
terutama tubuh, pakaian dan alat kelamin agar terhindar dari infeksi
14.
Motivasi ibu untuk
kunjungan ulang setiap 2 minggu sekali atau jika obat habis
R : deteksi dini jika
ada tanda-tanda bahaya kehamilan dan memantau perkembangan janin
15.
Kolaborasi tim medis
dengan keluarga beri FE dan Calk
R : FE : volume plasma darah meningkat
50% sedangkan RBC meningkat hanya 10 -30% sehingga terjadi penurunan hematokrit
Calk : kalsium pada
hamil banyak diserap ibu hamil untuk pembentukan tulang janin
16.
Catat pada buku
kunjungan dan KMS ibu hamil
R : sebagai bukti
tertulis telah dilaukan tindakan dan untuk memantau kesejahteraan janin
Masalah
A.
Keputihan
Tujuan : Keputihan berkurang
KH :
KU ibu baik
Ibu tidak merasa cemas lagi
Intervensi
1. Anjurkan
ibu segera mengnti pakaian dalam ketika keputihan sudah di rasa banyak
R : jika tidak segera di ganti keadaan
genetalia semakin lembab dan mempercepat/memperbesar pertumbuhan jamur/bakteri
2. Anjurkan
ibu memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun
R : dengan memakai pakaian dalam
yang terbuat dari katun mudah menyerap cairan sehingga keadaan genetalia tetap
kering
3. Anjurkan
ibu mandi sekurang-kurangnya 2x/hari (pagi dan sore ) dan sering-sering
membersihkan genetalia dan setelah di bersihkan di keringkan dengan handuk
kering dan bersih
R : dengan mandi dan sering-sering
membersihkan genetalia dapat mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri
B. Hemoroid
Tujuan : ibu merasa nyaman dan dapat beradaptasi dengan keadaannya
sekarang dan
tidak memperparah hemoroid
KH :
Ibu dapat BAB dengan lancar
Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu tidak mengejan terlalu keras saat BAB
R : mengejan terlalu keras saat BAB
dapat memperparah keadaan hemoroid
2. Anjurkan
ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, misalnya sayur dan
buah
R : dengan mengkonsumsi sayuran
yang banyak mengandung serat dapat memperlancar BAB
C. Sesak
nafas
Tujuan : ibu dapat bernafas dengan teratur (16 -24 x/menit)
KH :
sesak nafas berkurang
KU ibu baik
Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu pada saat tidur mengunakan posisi bantal yang lebih tinggi
R : dengan posisi bantal lebih
tinggi dapat mempermudah pertukaran O2 dan CO2 sehingga sirkulasi pernafasan
bisa lancar
2. Anjurkan
ibu untuk tidur dengan posisi miring ke kiri
R : dengan miring kekiri akan
mengurangi tekanan pada pembuluh pembuluh darah, memperlancar sirkulasi darah
dari ibu ke janin melalui plasenta
D. Panas
perut
Tujuan : Panas perut sembuh/teratasi
KH :
KU iu baik
Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu untuk mengompes perut dengan kompres dingin
R : kompes dingin mengurangi rasa
panas nyeri dan bisa mengurangi kontraksi spinter Ligamentum portodum bawah
2. Anjurkan
ibu untuk tidak makan, amkanan yang banyak mengandung cabe
R : karena rasa pedas pada cabe
bisa menyebabkan rasa panas pada lambung
E. Gusi
berdarah
Tujuan : gusi tidak berdarah / perdarahan pada gusi berkurang
KH :
KU ibu baik
Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu menggosok gigi dengan benar
R : menyikat gigi dengan benar
dapat mencegah perdarahan pada gusi
2. Anjurkan
ibu untuk makan minum, makanan yang mengandung kalsium
R : pemenuhan kebutuhan kalsium
yang cukup dapat mencegah terjadinya gusi berdarah
F. Konstipasi
Tujuan : Ibu BAB dengan lancar
KH :
Konsistensi feses lembek
Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu segera BAB setelah ada dorongan
R : agar feses tidak tertahan dan
mengecap, karena jika feses terlalu lama diusus akan terjadi pengendapan cairan
sehingga feses keras dan padat
2. Anjurkan
i bu makan-makanan yang banyak mengandung serat
R : Karena dengan makanan makanan
yang banyak mengandung serat dapat memperlancar BAB
G. Oedema
Tujuan : Kaki ibu normal / tidak ada oedema
KH :
KU ibu baik
Ibumerasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu untuk tidak memakai celana atau kaos kaki ketat
R : karena celana dan koas kaki
ketat akan menggangu aliran darah balik
2. Anjurkan
ibu untuk tidak memakai sepatu / sandal yang berhak tinggi
R : karena dapat mempengaruhi
oedema karena venaatuka lebih tertekan
H. Nyeri
ligamentum Rotundum
Tujuan : Nyeri pada ligamentum rotundum berkurang
KH :
KU ibu baik
Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Anjurkan
ibu untuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi
R : karena dapat mengakibatkan
lordosis sehingga rasa nyeri dan sakit akan bertambah pada pinggang
2. Anjurkan
ibu untuk kompres hanggat pada bagian nyeri
R : karena air hangat dapat
merelaksasikan otot sehingga ras nyeri rasa nyeri pada ligamen rotundun
berkurang
Kebutuhan
A. KIE
tentang perubahan fisiologi selama kehamilan TM II
Tujuan : ibu dan keluarga tidak cemas dan khawatir dengan perubahan
yang terjadi
selama hamil
KH :
KU ibu baik dan ibu merasa nyaman dengan keadaan selama hamil
Intervensi
1. Lakuakn
pendekatan terapiutik ibu dan keluarga
R : terjalin hubungan dan kerjasama
terhadap tindakan yang akan dilakukan
2. Berikan
penjelasan pada ibu mengenai kecemasan terhadap perubahan yang terjadi selama
TM II
R : menambah pengetahuan ibu
sehingga mengurangi kecemasan terhadap perubahan yang terjadi dan dapat
mengantisipasi hal-hal abnormal
B. KIE
gizi seimbang
Tujuan : ibu mengerti kebutuahan apa saja untuk tubuhnya dan
kesejahtraan janinnya
KH :
ibu mampu menjelsakan ulang apa yang telah dijelskan oleh bidan
Intervensi
1. Anjurkan
ibu untuk selalu memperhatikan pola makan sehari-hari dengan gizi seimbang
R : ibu dan bayinya membutuhkan
gizi yang cukup agar perkembangan sempurna dan kondisi ibu dan janin baik
2. Beri
penyuluhan dengan mengunakan leaflead tentang gizi seimbang
R : dengan adanya gambaran ibu tahu
menu makanan apa yang dibutuhkan selama hamil
C. KIE
tentang kunjungan ulang
Tujuan : cakupan k4 terpenuhi
KH :
terdeteksi berbagai tanda komplikasi dan untuk mengevaluasi kesejahteraan janin
Intervensi
1. Anjurkan
ibu untuk kunjungan ulang
R : dengan kunjungan ulang dapat
mendeteksi adanya komplikasi secara dini
2. Lakukan
pemeriksaan Lab
R : mengetahui faktor fetus
golongan darah A/ B
IMPLEMENTASI
Tindakan
dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan
untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR
PUSTAKA
Kusmiati, yuni. Dkk.2009. Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil).Jakarta:
Fitramaya
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2009. Memahami kesehatan reproduksi Wanita.
Jakarta :EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayayasan Bina
Pustaka
Babak.
2005.Buku Ajar Keperawatan Maternal.Jakarta
: ECG
Krisnatusi,
Diah.2003. Menu sehat untuk ibu Hamil dan
menyusui. Jakrta : Puspa Suara
Prawirohardjo,
Sarwono. 2008.Buku panduan Praktis
Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: Yayanan Bina Pustaka
Syaifudin,
Abdul Bari, dkk.2008. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.Jakarta: JNPKKR - POGI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar