IMUNISASI CAMPAK
1. DEFINISI
Imunisasi campak
memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit campak (tampek). Diagnosis campak biasanya dapat dibuat atas dasar
kelompok gejala yang
saling berkaitan yaitu
koriza dan mata meradang disertai
batuk dan demam yang tinggi dalam beberapa hari
dan diikuti timbulnya
ruam makulopapular pada
kulit yang memiliki ciri khas,
diawali dari belakang telinga kemudian
menyebar ke muka, dada,
tubuh, lengan dan
kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh.
2. Bentuk
vaksin
Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup yang
ilemahkan. Kemasan dalam flacon
berbentuk gumpalan yang
beku dan kering yang dlarutkan dalam 5 cc pelarut
(aqua bidest).
3. Waktu
dan cara pemberian
Imunisasai
camapak diberikan 1
kali dosis pada
saat anak berumur 9 bulan
atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur
6 bulan dan
diulangi 6 bulan
kemudian. Vaksin disuntikkan
secara subkutan dalam dosis 0,5 ml.
4. Kontraindikasi
·
Infeksi
akut yang disertai demam lebih dari 38 C
·
Gangguan
sistem kekebalan tubuh
·
Pemakaian
obat imunosupresan
·
Alergi
terhadap protein telur
·
Hipersensitif
terhadan kanamisin dan eritromisin
·
Wanita
hamil
·
Anak yang mengidap penyakit immune deficiency atau yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.
5.
Usia dan Jumlah Pemberian
Sebanyak 2
kali; 1 kali di usia 9-11 bulan, dan ulangan (booster) 1 kali di usia 6-7
tahun. Dianjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibody
dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak
usia balita. Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada
usia 12 bulan harus diimunisasi MMR (Measles Mumps Rubella).
6.
Efek Samping
Umumnya
tidak ada. Pada beberapa anak, bias menyebabkan demam dan diare, namun kasusnya
sangat kecil. Biasanya demam berlangsung seminggu. Kadang juga terdapat efek
kemerahan mirip campak selama 3 hari.
7.
Cara pemberian
Sebelum
disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut
steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
Suntikan
diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan dengan dosis 0,5 cc.
Alat dan Bahan :
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan
jarumnya.
2. Vaksin campak dan pelarutnya dalam termos es.
3. Kapas alcohol dalam tempat.
4. Sarung tangan.
Prosedur :
1. Cuci tangan.
2. Gunakan sarung tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
4. Ambil vaksin campak dengan spuit
sesuai dengan program/anjuran
5. Atur posisi bayi (bayi dipangku
ibunya, lengan kanan bayi dilepat diketiak ibunya. Ibu menopang kepala bayi,
tangan kiri ibu memegang tangan kiri bayi)
6. Lakukan desinfeksi 1/3 bagian lengan
kanan atas
7. Tegangkan daerah yang akan
diinjeksi.
8. Lakukan injeksi dengan memasukkan
jarum dengan sudut 45 derajat.
9. Setelah vaksin habis, tarik spuit
sambil menekan lokasi penyuntikan dengan kapas.
10. Lepaskan sarung tangan.
11. Cuci tangan
12. Catat reaksi yang terjadi
POHON MASALAH
IMUNISASI CAMPAK
Kontraindikasi Dosis Efek Samping Jadwal Imunisasi:
- Infeksi
akut 0,5
ml - Diare - bayi usia 9 bulan
- Definisi
imunologi subkutan - panas -
saat wabah, bisa
- Pengobatan lengan kiri - konjungtivitas
umur 6 bulan lalu
Imunosuprasit diulang 6 bulan
- Refitan protein kemudian
Telur
Penanganan
1. Diare
KIE
tentang pemberian Igg/oralit dan
melanjutkan
pemberian ASI
2. Panas
KIE
tentang kompres dan berikan antibiotik
INTERVENSI
Dx :
Bayi sehat usia....... bulan dengan imunisasi campak
Tujuan : untuk mencegah suatu penyakit campak
KH :
KU bayi baik
Bayi sehat
Tidak terjadi penyakit campak pada bayi
S : 36,5 – 37,5 C
N : 120 – 160 x /menit
R : 30 – 40 x/menit
Intervensi
1. Lakukan
pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga
R: dengan pendekatan terapeutik akan
tercipta hubungan saling percaya dan terjalin kerjasama yang baik antara tenaga
kesehatan dan klien
2. Lakukan
cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R
: mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3. Jelaskan
pada orangtua, manfaat, cara pemberian, efek samping, dari imunisasi campak
R
: penjelasan yang baik dan benar dapat mengurangi kekhawatiran orang tua
terhadap anaknya yang telah diimunisasi campak
4. Jelaskan
pada ibu tentang prosedur pemberian
imunisasi campak
R
: Akan membuat ibu lebih tenang sehingga dapat mudah di ajak kerjasama
5. Siapkan
vaksin dan pasien dan lakukan pengecekan vaksin
R
: teknik pengenceran dan pengambilan dosis yang benar serta persiapan pasien
merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan keefektifan imunisasi,
untuk menghindari kesalahan dalam pemberian vaksin
6. Lakukan
imunisasi campak dengan cara yang tepat
R
: suntikan SC pada muskulus deltoideus vaksin campak lebih mudah diserap pada
lapisan subcutan
7. Tulis
pada buku KIA / KMS tanggal pemberian imunisasi
R
: penulisan tanggal akan mempermudah proses imunisasi dan pemantauan jadwal
yang benar/tepat akan meningkatkan efektifitas imunisasi
8. Motivasi
kunjungan ulang untuk pemantauan tumbuh kembang anak dan mendapatkan imunisasi
berikutnya
R
: informasi yang leas tentang jadwal pemberian imunisasi berikutnya sehingga
anak dapat imunisasi dengan tepat waktu
Masalah
A. Demam
Tujuan : ibu mengetahui kondisi kesehatan bayinya
KH :
Demam yang di alami anak dapat ditangani dengan tepat
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang demam yang
mungkin akan dialami anak
R : penjelasan tersebut mengurangi
rasa khawatir dan takut ibu/keluarga terhadap kondisi anaknya
2. Berikan obat penurun panas
R : obat penurunan panas diberikan
kepada anak agar jika setelah imunisasi si anak panas, ibu bisa langsung
memberikan obat
B. Ruam kulit
Tujuan : ibu mengetahui kondisi kesehatan anaknya
KH :
anak dalam keadaan sehat
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang ruam
kulit yang dialami anak
R : penjelasan tersebut dapat
menggurangi rasa cemas terhadap kondisi anak
2. Jelaskan pada ibu proses penyembuhan
benjolan kecil tersebut pasca imunisasi
R : penjelasan mengenai proses
penyembuhan bertujuan agar kelak melewati batas waktu benjolan belum pecah, ibu
dapat segera membawa anak kepelayanan kesehatan
IMPLEMENTASI
Tindakan
dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan
untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR
PUSTAKA
Mansjoer.Arif.2008.Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta:
Media Aesculapius
Marimbi,
hanum.2010.Tumbuh Kembang Status Gizi dan
Imunisai Dasar pada Balita.Yogyakarta:Nuha Medika
Sudarti.2010.Asuahan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak
Balita.Yogyakrta:Nuha Medika
M.H,
Abdurahman.2005.Ilmu Kesehatan Anak Jilid
2.Jakarta:infomedika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar