LAPORAN
PENDAHULUAN
KB
SUNTIK 3 BULAN
1.
DEFINISI
-
Kelurga Berencana (KB)
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk
mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami
istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (World Health Organisation.2006)
-
Kontrasepsi suntik
adalah cara penggunaan alat kontrasepsi suntik Depo Provera, merupakan suatu
tindakan invisive karena menembus pelindung kulit, penyuntikan harus dilakukan
hati-hati dengan tindakan aseptik untuk mencegah infeksi.
-
KB suntik DMPA adalah
alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya hormon progesteron, disuntikan
ke dalam tubuh wanita secara periodic
2.
JENIS
-
Golongan Progestine,
misal : Depo Provera 150 mg (di suntikan tiap 3 bulan) Noresterat
-
Golongan Progestine
dengan campuran estrogen propionat, misal Cycloferm (tiap 1 bulan)
3.
CARA
KERJA
-
Mencegah pematangan dan
pelepasan sel telur dari indung telurr wanita
-
Mengentakan lendir
mulut rahim sehingga spermatozoa tidak dapat masuk dalam rahim
-
Menipiskan endometrium,
sehingga tidak siap untuk kehamilan
4.
KEUNTUNGAN
-
Pemberian sederhana
tiap 8 samapi 12 minggu
-
Hubungan seksual dengan
suntikan KB bebas
-
Tingkat efektifitasnya
tinggi
-
Pengawasan medis ringan
-
Dapat dipakai dan
diberikan pasca persalinan, pasca keguguran, dan pasca menstruasi
-
Tidak menggangu
pengeluaran ASI dan tumbang bayi
-
Suntikan KB cycliferm
diberikan setiap bulan dan peserta KB tetap menstruasi
5.
KERUGIAN
-
Pendarahan tidak
menentu
-
Terjadi amenorhe
berkepanjangan
-
Masih terjadi
kemungkinan hamil
6.
WAKTU
PEMBERIAN
a. Pasca
persalinan
-
Segera ketika masih di
RS
-
Jadwal suntikan
berikutnya
b. Pasca
Abortus
-
Segera setelah prawatan
-
Jadwal suntikan
berikutnya
Jadwal
waktu suntikan diperhitungkan dengan pedoman:
-
Depo Provera : interval 12 minggu
-
Norgests : interval 8 minggu
-
Cycloferm : interval 4 minggu
7.
EFEK
SAMPING
a. Gangguan
Haid
-
Gejala : tidak mengalami
haid, pendarahan bercak-bercak, perdarahan di luar siklus haid, perdarahan yang
lebih lama
-
Penyebabnya : karena
adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan
histologi, keadaan amenorhea disebabkan atropi endrometrium
b. Depresi
-
Gejala : perasaan lesu,
tidak semanga
-
Penyebab : diperkirakan
adanya hormon progesteron terutama yang berisi lg- non steroid menyebabkan
kekurangan Vit B6 dalam tubuh, dan adanya retensi garam
c. Perubahan
Libido
-
Gejala : terjadi
pnurunan / peningkatan dorongan seksual
-
Penyebab : penurunan
libido terjadi karena efek progesteron terutama yang bersifat lg – non steroid
menyebabkan vagina kering, namun demikian faktor psikis dapat juga berpengaruh
dalam hal ini. Sebetulnya libido ini meningkat / menurun sangat subjektif
sifatnya, oleh karena itu gejala ini harus di waspadai dengan cermat dan
seksama untuk memastikan bahwa klien telah mengalami penurunan / peningkatan
libido
d. Keputihan
-
Gejala : keluarnya
cairan berwarna putih dari vagina atau adanya cairan putih dari mulut vagina
-
Penyebab : oleh karena
efek progesteron merubah pH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh di vagina dan
menimbulkan keputihan
-
Catatan khusus : Keluarnya
lendir fisiologi, keputihan fisiologi
e. Jerawat
-
Gejala : timbul jerawat
pada wajah
-
Penyebab : terutama lg
– na progestine menyebabkan kadar lemak meningkat
-
Catatan Khusus :
jerawat bisa timbul juga karena : alergi terhadap kosmetik, perawatan kulit
yang kurang hygiene dan kulit berminyak
f. Rambut
Rontok
-
Gejala : rambut rntok
selama pemakaian suntikan / isa samapi sesudah penghentian suntikan
-
Penyebab : Progesteron
terutama lg – Norprogestine dapat mempengaruhi fonikel rambut sehingga timbul
kerontokan rambut.
g. Perubahan
BB
-
Gejala : BB bertambah /
naik rata-rata untuk tiap tahun bervariasi antara 2,3 – 2,9 kg.
-
Peenyebab : belum
terlalu jelas
h. Pusing
/ sakit kepala
-
Gejala sakit kepala
yang sangat pada salah satu sisi / seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut
disertai rasa mual yang amat sangat
-
Penyebab : hal ini
biasanay berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron
i.
Mual dan muntah
-
Gejala : rasa mual
sampai muntah, terjadi pada bulan pertama suntikan
-
Penyebab : kemungkinan
karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi
keasaman lambung
8.
KONTRA
INDIKASI
-
Hamil atau dicurigai
hamil
-
Perdarahan pervaginam
yang belum jelas penyebabnya
-
Penderita kanker
payudara
-
DM disertai komplikasi
POHON MASALAH
Alat Kontrasepsi
Menjarangkan kehamilan
Mengatur kehamilan
Mengakiri kehamilan
Hormonal Non
Hormonal
Cyclofem DMPA
Yang
dapat mengunakan:
- Usia
reproduktif
- Telah
memiliki anak ataupun belum memiliki anak
- Ingin
mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
- Menyusui
ASI pasca persalinan > 6 bulan
- Pasca
persaliann tidak menyusui
- Anemia
- Nyeri
haid hebat
- Haid
teratur
- Riwayat
kehamilan ektropik
- Sering
lupa menggunakan pll kontrasepsi
Mekanisme Kerja
-
Mencegah pematangan dan
pelepasan sel telur dari indung telurr wanita
-
Mengentakan lendir
mulut rahim sehingga spermatozoa tidak dapat masuk dalam rahim
-
Menipiskan endometrium,
sehingga tidak siap untuk kehamilan
Efek samping
-
Gangguan Haid
-
Depresi
-
Perubahan Libido
-
Keputihan
-
Jerawat
-
Rambut Rontok
-
Perubahan BB
-
Pusing / sakit kepala
-
Mual dan muntah
INTERVENSI
Dx :
Aseptor KB lama/ baru dengan KB Depoprovera
Tujuan :
mencegah terjadinya kehamilan
KH : Tidak
terjadi kehamilan
Tidak terjadi konsepsi
TD , 120/80 mmHg
Intervensi
1. Lakukan
pendekatan teruetik
R : adanya pendekatan dan komunikasi
terapeutik akan trcipta kerjasama dan kepercayaan berindak dan membawa ke
putugas kesehatan
2. Lakukan
Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R
: mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3. Jelaskan
pada ibu macam-macam kontrasepsi
R : agar ibu tahu macam-macam alat
kontraseps dan efek sampingnya
4. Lakukan
pengkajian terhadap riwayat penyakit pasien
R : mengetahui riwayat penyakit pasien
5. Melakukan
pemeriksaan fisik dan pengukuran TTV
R : memastikan kondisi fisik ibu baik
dan tidak ada kelainan
6. Pemeriksa
alat dan obat sebelem melakukan tindakan
R : untuk mempermudah kerja
7. Lakukan
teknik penyuntikan dengan benar dan jangan ditekan
R : mencegah terjadinya abses dan
menunjung keberhasilan KB
8. Lakukan
pencatatan dalam kartu akseptor KB dan beritahu ibu kapan harus kembali
R : agar ibu ingat jadual kembali suntik
Masalah
A. Gangguan
Pola Haid
Tujuan :
ibu bisa mengerti bagaimana kondisi ini bisa terjadi
KH :
Ibu mengerti dan tidak cemas dengan perubahan tersebut
Intervensi
1. Jelaskan
pada pasien bahwa hal ini wajar terjadi pada pemakaian petama samapai 3x
penggunaan
R : agar pasien tidak cemas dengan
keadaannya setelah penggunaan suntikan pertama
2. Motivasi
pasien agar melanjutkan metode ini meskipun ada gangguan pada pemakaian awal
R : agar pasien tetap mau menggunakan
metode KB ini
B. Keputihan
Tujuan :
keputihan tidak bersifat patologis
KH :
ibu tidak khawatir dengan kondisinya
Keputihan bersifat fisikologis
Intervensi
1. Jelaskan
kepada ibu sebab terjadinya keputihan
R : agar ibu tidak cemas dengan keadaan
yang dialaminya
2. Jelaskan
pada ibu ciri-ciri keputihan normal
R ; agar ibu segera menghubungi bidan
jika ada kelainan pada keputihannya
3. Anjurkan
pada ibu untuk menjaga kebersihan alat kelamin dengan ganti pakaian dalam 2-3 x
sehari dan cara cebok yang benar
R : agar ibu tahu cara cobk yang benar
dan menjaga kebersihan daerah sekitar kelamin agar terhindar dari infeksi
C. Jerawat
Tujuan :
agar ibu paham dan menerima keadaan
KH :
ibu tetap percaya diri
Jerawat tidak bertambah banyak
Intervensi
1. Jelaskan
pada ibu sebab terjadinya jerawat
R : agar ibu tahu bagaimanan jerawat
tersebut bisa muncul
2. Anjurkan
ibu untuk rajin membersihkan wajahnya menggunakan sabun wajah
R : untuk menjaga kebersihan kulit wajah
3. Ajurkan
ibu untuk mengurangi makanan berlemak
R : makanan berlemak akan memicu jerawat
4. Anjurkan
ibu untuk tidak memakai kosmetik yang berlebihan
R : wajah yang tidak bisa menyesuaikan
kosmetik yang berlebihan dapat menimbulkan jerawat
D. BB
bertambah
Tujuan :
mengurangi kecemasan terhadap kenaikan BB yang dialami
KH :
penembahan berat badan yang dialamai ibu bisa ditekan
Ibu tidak cemas terhadap penambahan BB
Intervensi
1. Beritahu
ibu penyebab perubahan BB
R : dengan memberi tahu ibu apa penyebab
penambahan berat membuat ibu tidak cemas
2. Anjurkan
ibu untuk mengatur pola makan
R : Diet dengan gizi seimbang akan
mengurangi penambahan BB yang berlebihan
3. Anjurkan
ibu untuk tidak mengemil di malam hari
R : kebutuhan kalori di malam hari tidak
sebanyak disiang hari
4. Anjurkan
ibu untuk berolahraga secara teratur
R : olahraga dapat memantau pembakaran
lemak dlam tubuh
E. Pusing
/ migrain
Tujuan :
pusing ibu berkutang dan ibu tidak cemas
KH :
ibu tidak cemas
Intervensi
1. Jelaskan
pada ibu sebab terjadinya pusing
R : agar ibu tahu penyebab pusing
tersebut dan tidak cemas
2. Anjurkan
pada ibu untuk istirahat, dan tidak melakukan pekerjaan berat
R : pekerjaan berat bisa menambah parah
terjadinya pusing
3. Anjurkan
ibu untuk ganti kontrasepsi lain jika keluhannya terus berlanjut
R : dengan menganti kontrasepsi hormonal
akan menghilangkan efek pusing
F. Mual
dan muntah
Tujuan :
mengurangi mual yang timbul akibat efek samping KB suntik
KH :
Nafsu makan ibu bertambah
Ibu tidak cemas terhadap mual yang
dihadapinya
Intervensi
1. Beritahu
ibu penyebab mual
R : memberitahu pada ibu apa penyebab
mual, supaya ibu tidak cemas lagi
2. Anjurkan
ibu untuk makan sedikit tapi sering
R : makan sedikit tapi sering,
diharapkan asupan gizi tetap terpenuhi meskipun dalam keadaan mual
Kebutuhan
A. KIE
tentang kontrasepsi KB suntik 3 bulan serta efek sampingnya
Tujuan :
ibu mengerti dan tahu tentang metode KB suntik 3 bulan
KH :
ibu bisa mengerti tentang metode KB suntik 3 bulan
Intervensi
1. Jelaskan
pada ibu tentang KB suntik 3 bulan dan efek sampingnya
R : agar ibu tahu tentang KB suntik 3
bulan dan efek sampingnya
2. Anjurkan
ibu untuk taat menggunakan alat kontrasepsi
R : ketaatan penggunaan pasien ikut
menunjang keberhasilan kerja alat kontrasepsi
B. KIE
tentang cara mengatasi efek samping kontrasepsi tersebut
Tujuan :
ibu paham, mengerti cara menanggulangi efek samping kontrasepsi
KH :
ibu bisa mengatasi efek samping alat kontraspsi yang digunakan
Intervensi
1. Jelaskan
pada ibu cara-cara menanggulangi efek samping alkon
R : agar ibu bisa menaggulangi efek
samping yang terjadi dan tidak cemas lagi
2. Anjurkan
ibu untuk segera menghubungi bidan jika dalam waktu lama efek samping belum
sempurna . sembuh
R : agar bidan segera memberikan solusi
dari maslah tersebut
IMPLEMENTASI
Tindakan
dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan
untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR
PUSTAKA
Cunningham,F,Gary.2005.Obstetri William edisi 21.Jakarta :EGC
Manuaba,
Ida Ayu Chanranita,dkk.2010.Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.Jakarta :EGC
Prawirohardjo,
Sarwono.2008.Ilmu Kandungan. Jakarta
: Yasasan Bina Pustaka
Prawirohardjo,
Sarwono.2008.Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yasasan Bina Pustaka
Prawirohardjo,
Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan. Jakarta
: Yasasan Bina Pustaka
Saifudin,
Adbul Bari. 2003.Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar