NEONATUS DENGAN KELAINAN BAWAAN
1.
LABIOKIZIS
DAN LABIOPALATOSKIZIS
a. Definisi
Labiokiziz
suatu ketidak sempurnaan pada penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya
berlokasi tepat dibawah hidung. Sedangkan labiopalatoskizis adalah suatu sluran
abnormal yang melewati langit-langit mulut dan menuju kesaluran udara dihidung.
Salain tidak enak dipandang, kelainan ini juga menyebabkan anak mengalami
kesulitan ketika makan, gangguan perkembangan bicara dan ingeksi telingga
b. Penyebab
-
Adanya mutasi gen atau
teratogen
-
Adanya faktor herditas/
keturunan
c. Klasifikasi
-
Derajat 1 : sumbing
palatum mole
-
Derajat 2 : sumbing
palatum durum dan mole
-
Derajat 3 : sumbing
unilateral total
-
Derajat 4 : sumbing
bilateral total
d. Penatalaksanaan
-
karena bayi mengalami
kesulitan minum maka :
·
pada bayi dengan
labioskiis, ASI tetap bisa diberikan langsung
·
tetapi bila terdapat
kesulitan terutama pada labiopalatoskizis dapat dipasang palet ortodontik untuk
mempermudah menyusui
·
pemberian ASI yang
diperah, kemudian diberikan pada bayi dengan menggunakan sendok dan dilakukan
untuk lebih efektif dapat digunakan dot yang dirancang untuk bayi dengan labio
dan palatoskizis
·
usahakan pada saat
pemberian ASI, kepala bayi diangkat untuk mengurangi kemungkinan tersedak
·
memberikan dukungan
emosional kepada orangtua
-
lakuakn rujukan
kebagian pediatrik dan dokter bedah plastik untuk dilakuakn perbaikan atau
penutupan pada daerah terbuka. Penutupan celah-celah langit biasanya ditandai
samapi terjadi perubahan langit-langit yang biasanya berjalan dengan seiring
pertumbuhan anak. Penutupan cacat palatum biasnya dilakukan pada usia 12-15
tahun untuk memberikan kesempatan penumbuhan yang memadai, sehingga terjadi
pengurangan ukuran cacat untuk mendapat perbaikan yang memuaskan
2.
ATRESIA
OESOPAHAGUS
a. Definisi
Asresia
oesophagus adalah gangguan kontinuitas esopagus dengan / tanpa hubungan dengan
trachea atau oesopagus (kerongkongan) yang tidak terbentuk secara sempurna.
Pada masa kehamilan biasanya disertai dengan polihidramnion, setelah lahir bayi
akan mengeluarkan banyak mukus dari mulutnya. Untuk memastikan terjadinya
atresia esofagus, lakukan pemeriksaan radiograf. Insiden atresia oesopagus
adalah 1 : 2500 kelahiran hidup
b. Penyebab
Sebagian
besar kasus penyebabnya tidak dketahui dan kemungkinan terjadi multifaktor
c. Gejala
-
Adanya gelombang perut
(bubble stomach) pada USG kehamilan 18 minggu serta kejadian polihidramnion
-
Hipersalivasi dan
saliva selalu mengalir dalam bentuk buih
-
Setiap pemberian minum,
bayi batuk dan ada sumbatan
-
Sesak nafas dan
sianosis
-
Sukar memberi minum dan
cenderung terjadinya aspirasi pneumoni (2-3 hari setelah pemberian
-
Pneumonitis akibat
refleks cairan lambung melalui kantong bagian bawah
-
Perut buncit karena
udara masuk usu fistula trakhea oesopagus
-
Bila dimaukan kateter
melalui mulut, kateter akan terbentuk pada ujung esopagus dan melingkar-lingkar
d. Penatalaksanaan
-
Segera merangsang
kateter kedalam oesopagus dan bila mungkin lakukan penghisapan terus menerus
secara lembut
-
Posisi tidur akan
tergantung ada atau tidaknya fistula
-
Anak dengan fistula trakeo-esofagus,
tidurkan aetengah duduk untuk mencegah aspirasi cairan lambung
-
Anak tanpa fistula,
tidur dengan posisi kepla lebih rendah
-
Lakukan operasi dengan
segera
3.
ATRESIA
REKTI DAN ANUS
a. Definisi
-
Atresia anus adalah
suatu keadaan dimana lubang anus tidak terbentuk. Pada bayi yang mengalami
atresia rekti dan anus terjadi muntah-muntah pada umur 24-48 jam setelah lahir
tidak ada defekasi mekonium
-
Penyebab : keadaan ini
terjadi akibat ketidaksempurnaan proses pemisahan septum anorektal
b. Klasifikasi
Menurut
Melbourne, atresia anus dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
-
Atresia anus letak
tinggi, yaitu rektum berakhir diatas mukulus levator ani (mukulus
pubokoksigeus)
-
Atresia anus letak
intermediet, yaitu rektum berakhir mukosa levator ani
-
Atresia letak rendah,
yaitu rektum berakhir dibawah mukulus levator ani
c. Gejala
klinis
-
Mekonium tidak keluar
dalam 24-48 jam setelah bayi lahir
-
Tinja keluar dari
vagina atau uretra
-
Perut mengembubg
-
Jika disusui bayi akan
muntah
-
Bayi cepat kembung 4-8
jam setelah lahir
d. Penatalaksanaan
-
Lakukan pemeriksaan
radiologi untuk memastikan kecurigaan adanya atresia, dan pada hasil
pemeriksaan didapatkan
·
Udara dalam usus
terhenti tiba-tiba yang menandakan obstruksi di daerah tersebut
·
Tidak ada bayangan
udara dalam rongga pelvia pada bayi baru lahir
-
Bila telah dipastikan
bayi mengalami atresia lakukan kolostamia sementara kemudian setelah 3 bulan
lalukan koreksi sekaligus
4.
HIRSCHPRUNG
a. Definisi
Hirschprung
merupakan kelainan kogenital berupa obstruksi pada sistem pencernaan yang disebabkan
oleh menurunnya kemampuan mortilitas kolon, sehingga mengakibatkan tidak adanya
ganglionik usus
b. Peenyebeb
-
Kegagalan pembentukan
saluran pencernaan selama masa perkembangan fetus
-
Adanya permasalahan
pada persyrafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga utus diatasnya
c. Klasifikasi
-
Hircshprung segmen
pendek yaitu apabila segmen aganglionosis mulai anus sampai sigmoid
-
Hirschprung segmen
panjang yaitu apabila segmen aganglionosisi melebihi sigmoid, dapat mengenai
saluran kolon dan usus halus
d. Gejala
klinis
-
Konstipasi / tidak BAB
/ diare
-
Distensi abdomen
-
Muntah
-
Dinding abdomen tipis
-
Perut kelihatan
mengembung
e. Penatalaksanaan
-
Pertahankan pemberian
nutrisi
-
Pencegahan obstipasi
-
Pencegahan infeksi pada
neonatus
-
Pengangkatan ganglionik
(usus yang dilatasi)
-
Dilakukan tindakan
colostomi
5.
OBSTRUKSI
DAN ATRESIA BILIARIS
OBSTRUKSI
BILIARIS
a. Pengertian
Tersumbatnya
saluran empedu karena terbentuknya jaringan fibrosis sehingga empedu tidak
dapat mengalir kedalam usus untuk dikeluarkan sebagai sterkobilin dalam feses
b. Penyebab
-
Degenerasi sekunder
-
Kelainan kongenital
c. Gejala
klinis
-
Ikterik pada akhir
minggu pertama
-
Feses putih agak
keabu-abuan dan liat seperti dempul
-
Warna urine lebih tua
karea mengandung urobilinogen
-
Peningkatan bilirubin
direct dalam serum
-
Billirubinuria
-
Terjadi hepatomegali
d. Penatalaksanaan
-
Pebaiki keadaan umum
-
Hidari infeksi
-
Berikan konseing pada
orangtua dan informed consent
-
Oprasi pembedahan
ATRESIA BILIARIS
a. Definisi
Suatu
keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara
normal
b. Penyebab
-
Umumnya tidak diketahui
-
Biasanya dikarenakan
adanya perkembangan yang abnormal dari saluran empedu didalam maupun diluar
hati
c. Gejala
klinis
-
Urine bayi berwatna
gelap
-
Tinja berwarna pucat
-
Kulit berwarna kuning
-
Berat badan tidak
bertambah dan berlangsung lambat
-
Pembesaran hati
d. Penatalaksanaan
-
Pembedahan yang disebut
produksi kasai
-
Pencangkokan hati
6.
OMFALOKEL
a. Definisi
Omfalokel
adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui akar pusar yang
dilapisi oleh peritoneum (selput perut) dan tidak dilapisi kulit
Usus
terlihat transparan (tembus pandang)
Angka
kejadian 1 : 5000 kelahiran hidup
b. Penyebab
Kegagalan
organ dalam untuk kembali kerongga abdomen pada waktu janin berumur 10 minggu
c. Gejala
klinis
-
Gangguan pencernaan,
karena poliatemia dan hiperinsalin
-
Banyaknya usus dan
organ lain yang menonjol
-
Berat badan lahir >
2500 gram
d. Penatalaksanaan
-
Bila kangtung belum
pecah, diberikan merkurokrom / triple D yang bertujuan untuk penebalan selaput
yang menutupi kantong
-
Pembedahan untuk menutup
omfalokel
7.
HERNIA
DIAFRAGMATIKA
a. Definisi
Hernia
diafragmatika adalah lubang pada diafragmatika yang hanya ditutupi oleh lapisan
pleura dan peritoneum, yang memungkinkan isi rongga perut dapat masuk kedalam
rongga dada
b. Penyebab
Kegagalan
penutupan kanalis pleuropentoneum posterolateral selama kehamilan minggu ke-8
c. Gejala
klinis
-
Adanya gangguan
pernafasan pada hari-hari pertama
-
Kulit tampak biru
-
Bayi mengalami muntah
karena obstruksi usus
-
Dinding perut tampak
cekung / skapoid
d. Penatalaksanaan
-
Pemberian O2
-
Posisi fowler
-
Pemasangan sonde untuk
dekompresi abdomen
-
Bayi tidak diberi
minum, hanya infus saja
-
Pemberian antibiotik
profilaksis
-
Tindakan pembedahan
8.
ATRESIA
DUODENI
a. Definisi
Atresia
duodeni adalak obstruksi lumen usus oleh membran utuh, tali fibrosa yang
menghubungkan dua ujung kantong duodenum yang buntu pendek, atau suatu celah
antara ujung-ujung duedenum yang tidak bersambung
b. Penyebab
-
Kegagalan rekanilisasi
lumen usus selama masa kehamilan minggu ke 4 dan ke 5
-
Banyak terjadi pada
bayi yang lahir prematur
c. Gejala
klinis
-
Bayi muntah tanpa
disertai distensi abdomen
-
Kterik
-
Bayi susah makan
-
Adanya gangguan
pertumbuhan
d. Penatalaksanaan
-
Pemberian terapi cairan
IV
-
Dilakuakn tindakan
doudenostomi
9.
MENINGOKEL
DAN ENSEPTHALOKEL
a. Definisi
-
Meningokel adalah
meningens yang menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai
suatu benjolan berisis cairan dibawah kulit. Meningokel biasanya terjadi
didaerah servikal atau daerah tarokal sebelah atas
-
Ensephalokel adalah
suatu kelainan tabung syaraf yang ditandai dengan adanya penonjolan meningen
(selaput otak) dan otak yeng berbentuk seperti kantung melalui suatu lubang
pada tulang tengkorak. Ensephalokel didaerah oksipital ini sering berhubungan
dengan kelainan mental yang berat dan mikrosefal
b. Penyebab
Gangguan
pembentukan komponen janin saat dalam kandungan
c. Gejala
klinis
-
Gangguan persyarafan
-
Gangguan mentl
-
Gangguan tingkat
kesadaran
d. Penatalksanaan
Tindakan
pembedahan
10.
FIMOSIS
a. Definisi
Fimosis
adalah keadaan kulit penis melekat pada bagian kepala penis dan mengakibatkan
tersumbatnya lubang saluran air kemih sehingga bayi jadi sulit dan kesakitan
saat BAK
b. Penyebab
Malformasi
kongenital
c. Gejala
klinis
Nyeri
saaat berkemih kadang air seni bercampur darah
d. Penatalaksanaan
Dialkukan
tindakan sirkumsisi
11.
HIPOSPODIA
a. Definisi
Hipospodia
adalah lubang uretra tidak terletak pada temptnya
b. Penyebab
-
Uretra terlalu pendek,
sehingga tidak mencapai gland penis
-
Kelainan terbatas pada
uretra anterior dan leher kandung kemih
-
Merupakan kelainan
kongenital
c. Gejala
klinis
-
Penis agak begkok
-
Kadang terjadi ketuhan
miksi, jika disertai stenosisi pada meatus externus
d. Penatalaksanaan
-
Pada bayi dilakukan
tindakan kordektomi
-
Pada usia 2-4 tahun
dilakukan rekontruksi uretra
-
Tunda tindakan
sirkumsisi, hingga kulit preputium penis / skrotum dapat digunakan pada
tindakan neouretra
12.
HIDROSEPALUS
a. Definisi
Hidrosepalus
adalahpenimbunan cairan serebrospinal yang berlebihan didalam otak.
Hidrosepalus
adalalah kelainan otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal
dengan tekanan intrakranial yang tinggi
b. Penyebab
-
Penyumbatan cairan
serebrospinal (CSS)
-
Kelainan bawaan
-
Tumor pada sistem
syaraf pusat
-
Infeksi dalam kandungan
c. Gejala
klinis
-
Terjadi pembesaran
tengkorak
-
Terjadi kelainan
neurologis, yaitu Sun Set Sign (mata selalu mengarah kebawah)
-
Gangguan pergerakan
motorik
-
Gangguan pengelihatan
karena atrofi syaraf pengelihatan
d. Penatalaksanaan
-
Pembedahan
-
Pemasangan “shunting”
13.
KELAINAN
METABOLIC DAN ENDROKRIN
a. Kelainan
metabolisme pada anak adalah penyebab kematian dan kesaiktan pada anak-anak.
Kelainan metabolik yang terjadi pada anak adalah antara lain
-
Kekurangan gizi
(malnutrisi)
-
Kekurangan vitamin E
-
Kekurangan vitamib K
-
Skuvi infantil
-
Kekurangan asam lemak
enensial
b. Kelainan
endrokrin pada kelainan endrokrin tergantung pada kelanjjar endokrin yang
mengalami kelainan. Bentuk-bentuk kelaanan endrokrin antara lain
-
Hiperpituitasrisme
-
Hipopituitarisme
-
Diabetes insipidu
-
Diabetes mellitus
-
Hipotiroidisme
-
Karsinoma tiroid dan
hipertiroidisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar