Jumat, 08 Mei 2015

Neonatus dengan Jejas Persalinan




NEONATUS DENGAN JEJAS PERSALINAN

1.      CAPUT SUCCSEDANEUM
a.       Definisi
-          Odema yang terjadi didalam dan dibawah kulit dari jaringan lunak kepala fetus selama proses persalinan
-          Odema pada caput succedaneum dapat hilang samapi 2-3 hari, sehingga tidak diperlukan terapi / pengobatan
b.      Penyebab
-          Adanya tekanan kepala bayi saat melewati jalan lahir yang disebabkan oleh partus lama dan penggunaan vakum ekstraksi
-          Adanya pembendungan paa sirkulasi kapiler dan limfe
c.       Gejala klinis
-          Benjolan didaerah presentasi kepala, lunak da tidak berfluktasi
-          Molase dan tulang parietal saling tumpang tindih
-          Benjolan caput berisi cairan serum dan sering bercampur sedikit darah
-          Enjolan ditemukan didaerah presetasi lahir
-          Pada peradaban teraba benjolan lunak, berbatas tidak jelas tidak berfluktuasi
-          Bersifat odema tekan dan terlihat setelah lahir
d.      Penatalaksanaan
-          Perawatan bayi seperti bayi normal dengan tetp mengatasi keadaan umum bayi
-          Berikan suasan lingkungan perawatan yang baik dengan ruangan cukup vertilasi dengan sinar matahari
-          Berikan ASI yang adekuat pada saat menyusui anjurkan ibu untuk menyusui dengan posisi tidur untuk menghindari adanya perluasan pembengkakan
-          Anjurkan agar bayi tidak sering diangkat-angkat
-          Cegah terjadinya infeksi pada bayi
-          Berikan penyuluhan pada ibu bahwa caput akan hilang sendiri pada 3 hari

2.      CEPAL HEMATOMA
a.       Definisi
Pembengkakan pada kepala akibat penumpukan darah yang disebabkan perdarahan subperiostinum biasanya tidak timbul pada saat lahir, tetapi muncul 12 jam setelah persalinan dan bertambahn pada beberapa minggu / bulan (1 -3 bulan)
b.      Penyebab
-          Timbul pada saat persalinan karena tarikan vakum, kelahiran SU yang sulit melahirkan kepala
-          Ukuran kepala bayi yang besar
-          Persalinan menggunakan forsep
c.       Gejala klinis
-          Bentuknya berupa benjolan difus, berbatas tegas, tidak melampai sutura karena periost tulang berakhir disutura
-          Pada perabaan adanya fluktuasi karena merupakan adanya suatu timbunan darah yang letaknya dirongga subperiost
-          Benjolan timbul tampak beberapa jam setelah lahir dan benjolan dapat membesar sampai hari ke 2/3
-          Akibat timbul timbunan darah disubperiost yang dari luar terlihat sebagai benjolan
-          Cepal hematoma biasanya tampak ditulang perietal kadang ditulang frontal
d.      Penatalaksanaan
-          Tidak perlu tindakan khusus
-          Lakukan perawatab seperti bayi normal dengan tetap mengatasi keadaan umum
-          Berikan suasana lingkungan yang nyaman, cukup ventilasi dan sinar matahari
-          Berikan ASI yang adekuat pada saat menyusui anjurkan ibu untuk meyusui dengan posisi tidur : untuk menghindari adanya perluasan pembengkakan karena kepala sering diangkat-angkat
-          Bila kulit kepala terluka dapat mengalami infeksi, bila ini terjadi beri antibiotik dan lalukan drainase
-          Yakinkan ibu bahwa keadaan tidak mengkawatirkan karena cepal bisa hilang beberapa minggu
-          Nasehat ibu bahwa kontrol apabila bayinya tampak kuning

3.      TRAUMA FLEKSUSU BRACHIALIS
a.       Definisi
-          Cedera yang terjadi setelah persalinan yang sulit namun kadang kala sesudah persalinan yang tampaknya mudah, bayi mengalami kelumpuhan lengan
-          Bentuk paralisis tersebut tergantung pada saraf servikal yang mengalami trauma
-          Radiks saraf yang keluar dari tulang belakang setinggi vertebra servikal ke 5, ke 6, ke 7 dan ke 8 serta vertebra torakalis pertama membentuk matrikas saraf dileher dan bahu yang biasan disebut fleksus brachialis
b.      Penyebab
-          Kesulitan saat kelahiran bayi, letak SU sehingga terjadi renggangan / robekan pada radiks superior, fleksus brachialis
-          Bila lengan diekstensikan berlebihan diatas kepala pada presentasi pada presentasi bokong serta adanya penarikan berlebihan pada bahu
-          Saat terjadi distosia bahu
c.       Gejala klinis
-          Tidak ada gerakan spontan pada salah satu lengan
-          Lengan dan tangan lemas
d.      Penatalaksanaan
-          Hati-hati waktu memegang bayi, agar tidak terjadi trauma yang lebih parah
-          Dalam minggu pertama balut lengan seperti possi bayi pada fraktur humerus
-          Minta ibu bahwa bayinya pada umur 1 minggu untuk melihat keadaan bayi apakah membaik
-          Lakukan tindak lanjut tiap bulan dan jelaskan pada ibu bahwa sebagian besar kasus palsi lengan dapat sembuh setelah 6-9 bulan
-          Apabila umur 1 tahun gerakan lengan masih terbatas kemungkinan kelainan tersebut akan berlangsung lama

4.      FRAKTUR KLAVIKULA
-          Dapat terjadi pada persalinan letak SU dengan lengan menumbang keatas, persalinan presntasi kepla bayi besar atau bahu besar
-          Gejala yang tampak pada fraktur ini antara lain : kelemah bahu yang patah dan reflek moro hilang
-          Bila tidak ada keluhan tidak diperlukan tindakan fiksasi
-          Bila bayi tampak kesakitan saat digerakan penaggananya seperti penanganan bayi fraktur humerus
-          Penyembuhan fraktur klavikula ini < 3 minggu
-          Nasehati ibu untuk kembali 5 hari mengganti balutan

5.      FRAKTUR HUMERUS
Dapat terjadi pada saat kesalahan melahirkan lengan pada letak memanjang (preskep / prebo) dan letak melintang
Penanganan pada kasus ini dengan cara
-          Memberikan bantal kapas/ kasa antara lengan yang terkena dan dada dari ketiak sampai siku
-          Membuat lengan atas sampai dada dengan kasa, imobilitasi, posisi lengan abduksi 60”
-          Memfleksikan siku 90” dan balut dengan kasa lagi balut lengan atas menyilang dinding perut dan pastikan talipusat tertutup kasa
-          Menasehati ibu agar kembali 10 hari lagi untuk ganti balut, fraktur humerus akan sembuh 2-4 minggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66