Definisi
Kehamilan ganda ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebihDiagnosis
- Besar uterus melebihi usia kehamilan atau lamanya amenorea
- Hasil palpasi abdomen mengarah ke kehamilan ganda:
- Kepala janin relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran uterus
- Teraba 2 balotemen atau lebih
- Terdengar lebih dari satu denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop fetal
Faktor Predisposisi
• Usia ibu > 30 tahun• Konsumsi obat untuk kesuburan
• Fertilisasi in vitro
• Faktor keturunan
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
- Asuhan antenatal sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
- Persalinan untuk kehamilan ganda sedapat mungkin dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas seksio sesarea.
- Siapkan peralatan resusitasi dan perawatan bayi.
- Pasang infus dan berikan cairan intravena.
- Pantau keadaan janin dengan auskultasi denyut jantung janin. Jika denyut jantung janin <100 kali/menit atau >180 kali/menit, curigai adanya gawat janin.
- Jika presentasi janin verteks, usahakan persalinan spontan dan monitor persalinan dengan partograf.
- Jika presentasi bokong atau letak lintang, lakukan seksio sesarea.
- Tinggalkan klem pada ujung maternal tali pusat dan jangan melahirkan plasenta sebelum janin kedua dilahirkan.
- Segera setelah bayi pertama lahir, lakukan palpasi abdomen untuk menentukan letak janin kedua atau berikutnya.
- Jika perlu, lakukan versi luar agar letak janin kedua memanjang.
- Periksa denyut jantung janin.
- Lakukan periksa dalam vagina untuk menentukan:
- presentasi janin kedua
- selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah
- ada tidaknya prolapsus tali pusat.
- Jika presentasi verteks:
- Pecahkan ketuban dengan klem kokher jika ketuban belum pecah.
- Periksa denyut jantung janin antara kontraksi uterus untuk menilai keadaan janin.
- Jika his tidak adekuat setelah kelahiran bayi pertama, berikan infus oksitosin dengan cara cepat untuk menimbulkan his yang baik (tiga kontraksi dalam 10 menit, dengan lama stiap his lebih baik 40 detik).
- Jika janin tidak lahir dalam 2 jam dengan his yang baik, atau terdapat tanda-tanda gawat janin (denyut jantung janin <100 kali/menit atau >180 kali/menit), lakukan seksio sesarea.
- Jika presentasi bokong:
- Apabila taksiran berat badan janin tidak lebih dari janin pertama dan serviks tidak mengecil, rencanakan partus spontan.
- Jika his tidak ada atau tidak adekuat setelah kelahiran janin pertama, berikan infus oksitosin secara cepat untuk menimbulkan his yang baik (tiga kontraksi dalam 10 menit, dengan lama setiap his lebih dari 40 detik).
- Pecahkan ketuban dengan klem kokher jika ketuban belum pecah dan bokong sudah turun.
- Periksa denyut jantung janin di antara 2 kontraksi uterus. Jika <100 kali/menit atau >180 kali/menit, lakukan ekstraksi bokong
- Jika persalinan per vaginam tidak mungkin, lahirkan bayi dengan seksio sesarea.
b. Tatalaksana Khusus
- Jika letak lintang:
- Apabila selaput ketuban utuh, lakukan versi luar.
- Jika versi luar gagal dan pembukaan lengkap dan selaput ketuban masih utuh, lakukan versi dalam dan lanjutkan dengan ekstraksi (lakukan versi dalam podalik).
JANGAN lakukan versi dalam jika penolong persalinan tidak terlatih,
selaput ketuban telah pecah dan cairan amnion telah berkurang, atau jika
ada jaringan parut pada uterus. Jangan teruskan jika janin tidak dapat
berputar dengan mudah
- Dengan memakai sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan satu tangan ke dalam uterus dan raihlah kaki janin.
- Secara perlahan tarik janin ke bawah.
- Lanjutkan dengan ekstraksi sungsang.
- Periksa denyut jantung janin di antara his.
- Jika versi luar gagal dan versi dalam tidak dianjurkan atau gagal, segera lakukan seksio sesarea.
- Berikan oksitosin 10 unit IM atau ergometrin 0,2 mg IM dalam waktu 1 menit setelah bayi terakhir lahir dan teruskan penanganan aktif kala III untuk mengurangi perdarahan pascapersalinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar