Rabu, 05 April 2017

Keluarga Berencana Alamiah (KBA)

METODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)
  • Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung
  • Efektif bila dipakai dengan tertib
  • Tidak ada efek samping
Pasangan secara sukarela menghindari senggama pada masa subur Ibu (ketika ibu tersebut dapat menjadi hamil), atau senggama pada masa subur unruk mencapai kehamilan. Metode keluarga berencana alamiah berdasarkan kesadaran penuh dari siklus reproduksi ibu tersebut.

Cara Kerja
Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings/MOB atau metode dua hari mukosa serviks dan Metode Simtomtermal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif misalnya Sistem Kalender atau Pantang Berkala dan Metode Suhu Basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. lagi pula sudah ada cara lain yang lebih efektif dan masa pantang lebih singkat. Di Indonesia dengan surat dari BKKBN pusat kepala BKKBN Provinsi dengan SK 6668/K.S. 002/E2/90, tgl. 28 Desember 1990, Metode Ovulasi Billings (MOB) sudah diterima sebagai salah satu Metode Kb (Mandiri).

Mekanisme Kerja
Untuk Kontrasepsi
senggama dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus menstruasi di mana kemungkinan terjadi konsepsi/kehamilan.

Untuk Konsepsi/mencapai kehamilan
senggama direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan pertengahan siklus (biasanya pada hari ke 10-15), atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan, ketika kemungkinan besar terjadinya konsepsi.

Manfaat
Kontrasepsi
  • Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
  • Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
  • Tidak ada Efek samping sistemik
  • Murah atau tanpa biaya
Nonkontrasepsi
  • meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
  • menambahkan pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami dan istri
  • Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami istri/pasangan.
Keterbatasan
  • sebagai kontasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0% (kegagalan metode/method failure dan 0-3% kegagalan pemakai/user's failure, yaitu pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan).
  • kefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti instruksi.
  • Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif secara benar.
  • Dibutuhkan pelatih/guru KBA (Bukan Tenaga Medis)
  • Pelatih/guru KBA harus mampu membantu ibu mengenali masa suburnya, memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, termometer (oral atau suhu basal)
  • Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
  • Perlu pencatatan setiap hari
  • Infeksu vagina membuat lendir serviks sulit dinilai.
  • Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu
  • Tidak terhitung dari IMS termasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS
Yang Dapat Menggunakan KBA
untuk kotrasepsi
  • semua peremouan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
  • Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk nulipara.
  • Perempuan kurus ataupun gemuk
  • Perempuan yang merokok
  • Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu a.l. hipertensi sedang, varises, dismenorea, sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli paru.
  • Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
  • Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain.
  • Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus haid.
  • Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda dan gejala kesuburan
untuk konsepsi
  • pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan.
Yang Seharusnya Tidak Menggunakan KBA
  • perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat kehamilan menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
  • Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus), kecuali MOB.
  • Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB.
  • Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu tertentu dalam siklus haid.
  • Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66