Rabu, 05 April 2017

Senggama Terputus

SENGGAMA TERPUTUS
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.

Manfaat
Kontasepsi
  • Efektif bila digunakan dengan benar.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.
  • Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya.
  • Tidak ada efek samping.
  • Dapat digunakan setiap waktu.
  • Tidak membutuhkan biaya.
Nonkontrasepsi
  • meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
  • Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.
Keterbatan
  • Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 - 18 kehamilan per 100 perempuan per tahun)
  • Efektivitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis.
  • Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.
Dapat Dipakai untuk
  • Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.
  • Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai metode-metode lain.
  • Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera.
  • pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lain.
  • Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
  • Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
Tidak Dapat Dipakai untuk
  • Suami dengan pengalaman ejakulasi dini.
  • Suami yang sulit melakukan senggama terputus.
  • Suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis.
  • Ibu yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja sama.
  • Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi.
  • Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.
sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66