Kamis, 06 April 2017

Syok

Definisi

Syok adalah suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital.

Diagnosis

  • Gelisah, bingung, penurunan kesadaran
  • Nadi >100 kali/menit, lemah
  • Tekanan darah sistolik <90 mmHg
  • Pucat
  • Kulit dingin dan lembab
  • Pernapasan >30 kali/menit
  • Jumlah urin <30 ml/jam

Faktor Predisposisi

Curigai atau antisipasi kejadian syok jika terdapat kondisi berikut ini:
  • Perdarahan pada kehamilan muda
  • Perdarahan pada kehamilan lanjut atau pada saat persalinan
  • Perdarahan pascasalin
  • Infeksi berat (seperti pada abortus septik, korioamnionitis, metritis)
  • Kejadian trauma
  • Gagal jantung

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Carilah bantuan tenaga kesehatan lain.
  • Pastikan jalan napas bebas dan berikan oksigen.
  • Miringkan ibu ke kiri.
  • Hangatkan ibu.
  • Pasang infus intravena (2 jalur bila mungkin) dengan menggunakan jarum terbesar (no. 16 atau 18 atau ukuran terbesar yang tersedia).
  • Berikan cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat) sebanyak 1 liter dengan cepat (15-20 menit).
  • Pasang kateter urin (kateter Folley) untuk memantau jumlah urin yang keluar.
  • Lanjutkan pemberian cairan sampai 2 liter dalam 1 jam pertama, atau hingga 3 liter dalam 2-3 jam (pantau kondisi ibu dan tanda vital).
  • WASPADAI KEMUNGKINAN SYOK KARDIOGENIK! Pada syok kardiogenik, pemberian cairan berlebihan akan memperburuk kondisi pasien (ditandai dengan ibu tampak makin sesak dan frekuensi nadi yang makin cepat dibanding kondisi awal syok)
  • Cari penyebab syok dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap secara simultan (lihat tabel 3.2.1), kemudian beri tatalaksana yang tepat sesuai penyebab.
  • kbibu-bab3-321
  • Pantau tanda vital dan kondisi ibu setiap 15 menit.
  • Bila ibu sesak dan pipi membengkak, turunkan kecepatan infus menjadi 0,5 ml/menit (8-10 tetes/menit), pantau keseimbangan cairan.
  • Tanda-tanda bahwa kondisi ibu sudah stabil atau ada perbaikan adalah sebagai berikut:
    • Tekanan darah sistolik >100 mmHg
    • Denyut nadi <90 kali/menit
    • Status mental membaik (gelisah berkurang)
    • Produksi urin >30 ml/jam
  • Setelah kehilangan cairan dikoreksi (frekuensi nadi < 100 kali/menit dan tekanan darah sistolik > 100 mmHg), pemberian infus dipertahankan dengan kecepatan 500 mL tiap 3-4 jam ( 40-50 tetes/menit)
  • CATATAN: Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan dalam penatalaksanaan syok akibat perdarahan. Usahakan untuk mengganti 2-3 kali lipat jumlah cairan yang diperkirakan hilang.
  • Pertimbangkan merujuk ibu ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
b. Tatalaksana Khusus
SYOK HEMORAGIK
  • Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab syok, cari tahu dan atasi sumber perdarahan:
    • Perdarahan sebelum usia kehamilan 22 minggu, lihat bab 4.2-4.4.
    • Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu dan saat persalinan, lihat bab 4.5, 4.6, dan bab 4.13.
    • Perdarahan setelah persalinan, lihat bab 4.7.
  • Transfusi dibutuhkan jika Hb < 7 g/dl atau secara klinis ditemukan keadaan anemia berat
SYOK SEPTIK
  • Ambil sampel darah, urin, dan pus/nanah untuk kultur mikroba lalu mulai terapi antibiotika sambil menunggu hasil kultur
  • Berikan kombinasi antibiotika kepada ibu dan lanjutkan sampai ibu tidak demam selama 48 jam:
    • Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam, DITAMBAH
    • Gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam, DITAMBAH
    • Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
SYOK ANAFILAKTIK
  • Hentikan kontak dengan alergen yang dicurigai.
  • Koreksi hipotensi dengan resusitasi cairan yang agresif (lihat tatalaksana syok di awal bab ini) dan berikan epinefrin/adrenalin 1:1000 (1 mg/ml) dengan dosis 0,2-0,5 mlIM atau subkutan.
  • Berikan terapi suportif dengan antihistamin (difenhidramin 25-50 mg IM atau IV), penghambat reseptor H2 (ranitidin 1 mg/kgBB IV) dan kortikosteroid (metilprednisolon 1-2 mg/kgBB/hari, diberikan tiap 6 jam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66