Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex.Faktor Predisposisi
- Kontak dengan penderita tuberkulosis
- Nutrisi kurang
- Faktor sosioekonomi
Tanda dan gejala
Gejala utamaBatuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih gejala tambahan
Gejala tambahan
- Dahak bercampur darah atau batuk darah
- Sesak nafas
- Badan lemas
- Nafsu makan menurun
- Berat badan menurun
- Malaise
- Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
- Demam meriang lebih dari satu bulan
Diagnosis
- Setiap ibu yang datang dengan tandan dan gejala di atas, dianggap sebagai tersangka (suspek) TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung.
- Pemeriksaan dahak dengan pewarnaan BTA dilakukan dengan metode SPS (sewaktu-pagi-sewaktu) sebanyak tiga kali pengambilan, yaitu saat pertama kali berkunjung, kemudian setelah bangun tidur pagi di hari kedua (pot dahak dibawa pulang), dan saat menyerahkan pot dahak di hari kedua.
- Foto radiologi dianggap positif bila ditemukan gambaran infiltrat atau kavitas.
- Diagnosis TB pada pasien dengan HIV negatif ditegakkan berdasarkan alur berikut:
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum : –
b. Tatalaksana Khusus
Pada ibu hamil- Pengobatan TB pada ibu hamil pada prinsipnya tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya. Hanya saja, streptomisin TIDAK BOlEH diberikan karena dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin.
- Pastikan selama masa pengobatan, pasien didampingi oleh seorang pengawas minum obat (PMO) yang dapat memantau dan mendorong kepatuhan pasien berobat.
- Untuk Kategori 1(pasien TB baru BTA positif, ATAU pasien TB baru
BTA negatif foto toraks positif), ibu diberikan rifampisin, INH,
pirazinamid, dan etambutol setiap hari selama 2 bulan, dilanjutkan
rifampisin dan INH 3 kali seminggu (intermiten) selama 4 bulan. Dosis
yang diberikan adalah sebagai berikut.
- INH dosis 5 mg/kgBB/hari (untuk pemberian setiap hari) atau 10 mg/kgBB/hari (untuk pemberian 3 kali seminggu); maksimum 300 mg/hari
- Rifampisin 10 mg/kgBB/hari; maksimum 600 mg/hari
- Pirazinamid 25 mg/kgBB/hari; maksimum 2000 mg/hari
- Etambutol 15 mg/kgBB
- Terapi tersebut dapat diberikan dalam bentuk kombinasi dosis tetap (KDT) sesuai berat badan ibu seperti di bawah ini:
- Lakukan pemeriksaan dahak kembali di akhir tahap intensif (bulan kedua). Bila hasil negatif, lanjutkan pengobatan tahap berikutnya. Bila hasil positif, berikan tambahan pengobatan seperti tahap intensif selama 28 hari (OAT sisipan). Setelah selesai, lakukan pemeriksaan dahak ulangan. Bila negatif, lanjutkan pengobatan ke tahap berikutnya. Bila tetap positif, rujuk pasien ke layanan TB-MDR untuk pemeriksaan resistensi sambil melanjutkan pengobatan ke tahap lanjutan.
- Lakukan pemeriksaan dahak satu bulan sebelum tahap lanjutan selesai (bulan kelima). Bila hasilnya negatif, lanjutkan pengobatan. Bila hasilnya positif, rujuk pasien ke layanan TB-MDR dan mulai pengobatan kategori 2.
- Lakukan pemeriksaan dahak di akhir pengobatan (bulan keenam). Bila hasilnya negatif, pasien dinyatakan sembuh. Bila hasilnya positif, rujuk pasien ke layanan TB-MDR dan mulai pengobatan kategori 2.
- Setelah lahir, bayi diberikan profilaksis INH (5-10 mg/kgBB/hari) sampai 6 bulan. Vaksinasi BCG segera diberikan setelah pengobatan profilaksis selesai.
- Ibu hamil dengan tuberkulosis Kategori 2(pasien kambuh, pasien gagal, dan pasien putus berobat) dan ibu hamil dengan TB ekstra paru sebaiknya dirujuk ke layanan TB-MDR untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
- Pengobatan TB pada ibu menyusui tidak berbeda dengan pengobatan pada umumnya. Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui. Pada pengguna kontrasepsi
- Rifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB, susuk KB), sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut. Seorang pasien TB sebaiknya mengggunakan kontrasepsi non-hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dosis tinggi (50 µg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar