Kamis, 06 April 2017

Varicella dan Herpes Zoster

Definisi:

Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili human (alpha) herpes virus. Virus ini merupakan virus double-stranded yang dapat menyebabkan penyakit varicella (chickenpox) dan herpes zoster. Masa inkubasi varicella selama 10-21 hari pada anak yang imunokompeten, namun pada anak imunokompromais akan lebih singkat kurang dari 14 hari. Virus ini masuk dalam tubuh manusia dengan cara inhalasi dari sekresi pernapasan (droplet) ataupun kontak langsung dengan lesi pada kulit. VZV akan masuk melalui mukosa pernapasan bagian atas, orofaring maupun konjungtiva. Anak yang menderita varicella akan berpotensi menularkan varicella kepada yang lain saat 2 hari sebelum hingga 5 hari setelah timbulnya lesi di kulit. Pada herpes zoster belum diketahui patogenesisnya, namun VZV dapat berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa ke ujung syaraf sensoris dan di transportasikan centripetal melalui serabut syaraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion ini dapat terjadi infeksi laten (dorman), namun pada saat kondisi imun menurun dapat terjadi reaktivasi virus.

Faktor Predisposisi:

  • Kontak dengan penderita cacar
  • Belum mendapat vaksinasi cacar sebelumnya
  • Nutrisi kurang baik

Diagnosis

  • Varicella: lesi kulit berupa vesikel kemerahan dan gatal yang khas di seluruh tubuh serta seringkali disertai demam.
  • Herpes zoster: lesi kulit berupa vesikel kemerahan yang nyeri dan berkelompok terbatas pada satu dermatom.

Tatalaksana

a. Tatalaksana Umum
  • Pencegahan infeksi sebelum hamil:
    • Periksa status imunisasi. Wanita yang sudah pernah terkena cacar air dan/atau herpes zoster, atau memperoleh vaksinasi sebelumnya, dianggap sudah terproteksi sehingga tidak perlu divaksin lagi.
    • Vaksinasi bagi wanita yang belum terproteksi diberikan selambatlambatnya 30 hari sebelum merencanakan untuk hamil.
    • Vaksin diberikan 2 kali dengan rentang waktu 6-8 minggu. Masingmasing 0.5 ml subkutan.
    • Vaksin yang beredar di Indonesia: Varilrix.
  • Pencegahan infeksi pada masa kehamilan:
    • Menghindari kontak dengan orang-orang yang sedang terkena cacar air atau herpes zoster.
    • Memvaksinasi orang-orang yang tinggal di sekitar wanita tersebut, terutama jika ia belum terproteksi.
  • Pencegahan infeksi pascapersalinan:
    • Pada ibu yang belum terproteksi, vaksinasi dosis pertama diberikan sebelum meninggalkan rumah sakit dan dosis kedua diberikan pada 6-8 minggu pascasalin.
b. Tatalaksana Khusus
  • Tatalaksana pada wanita hamil yang terinfeksi (menunjukkan manifestasi klinis) atau terpapar kontak (kontak langsung di dalam ruangan dengan orang yang infeksius* selama 1 jam atau lebih):
    • Segera rujuk ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
    • Varicella dapat menular mulai dari 2 hari sebelum muncul ruam kulit hingga saat krusta mengering (kira-kira 5 hari setelah ruam muncul)
Tatalaksana pada rumah sakit rujukan:
  • Ibu hamil yang terinfeksi atau memiliki riwayat terpapar kontak harus diisolasi terutama dari bayi dan ibu hamil lainnya.
    • Bilamana memungkinkan, periksa serologi ibu terhadap varicella. Bila hasilnya negatif atau tidak diketahui hingga 96 jam setelah paparan, berikan imunoglobulin varicella zoster (VZIG).
    • Ibu dengan infeksi varicella yang signifikan (misalnya pneumoitis) Beri asiklovir 800 mg per oral 5x/hari selama 7 hari. Pada komplikasi yang lebih berat, asiklovir IV diberikan pada dosis 10-15 mg/kgBB setiap 8 jam selama 5-10 hari dimulai dari 24-72 jam setelah muncul ruam.
    • Asiklovir paling efektif jika diberikan dalam 24 jam setelah lesi timbul atau setelah terpapar kontak
  • Asiklovir aman diberikan pada ibu dengan usia kehamilan di atas 20 minggu. Pada usia kehamilan sebelum itu, asiklovir harus diberikan dengan hati-hati.
  • Beri edukasi tentang prognosis jika infeksi terjadi pada:
    • Kehamilan < 28 minggu: terdapat risiko sindroma varisela fetal (SVF) sebesar <1%, seperti mikroftalmia, korioretinitis, katarak, gangguan syaraf, hipolasia ekstremitas, mikrosefali, atrofi korteks serebri, dan gangguan tumbuh kembang janin.
    • Kehamilan > 28 minggu: terdapat risiko kelahiran preterm, ketuban pecah dini.
  • Lakukan pemeriksaan USG untuk melihat adanya dampak infeksi terhadap janin.
  • Jika ibu terinfeksi 5 hari sebelum atau 2 hari sesudah persalinan,berikan Varicella Zoster Immunoglobulin(VZIG) pada bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66