MASALAH PADA NEONATUS, BAYI BALITA DAN
PENATALAKSANAANNYA
1.
HEMANGIOMA
a. Pengertian
-
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan
lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusuia kurang
dari 1tahun (5-10%)
-
Hemangioma muncul disetiap tempat permukaan
tubuh seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada
-
Harus diwaspadai bila hemangioma
terletak dibagian tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut akan
mengganggu proses makan dan pengelihatan, atau bila hemangioma terjadi pada
organ dalam tubuh (usus, organ
pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ tersebut
b. Etiologi
Hemangioma terjadi karena adanya proliferasi
(pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan bisa
terjadi disetiap jaringan ppembuluh darah. Hemangioma termasuk tumor jinak yang
banyak terdapat pada bayi dan anak
c. Klasifikasi
-
Hemangioma Kapiler (superficial
hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma kapiler
disebut juga stroberry hemangioma (hemangioma simplek) terjadi pada waktu lahir
atau beberapa hari setelah lahir
Sering terjadi pada bayi prematur dan biasanya akan
menghilangkan beberapa hari atau beberapa minggu kemudian
Gejalanya : tampak bercak merah yang lama kelamaan
makin besar. Lama kelamaan warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas dan
keras bila diraba
-
Hemangioma kavernosum
Terjadi pada kulut yang leih dalam yaitu dibagian
dermis dan subkutis (lapisan pada kulit) pada beberapa kasus kedua jemis
hemagioma ini dapat terjadi bersamaan dan dinamakan hemangioma campuran
Hemangioma kavarnesum biasanya memiliki batas tegas,
berupa benjolan berwarna merah keunguan
Bila ditekan mengempis dan menggembang kembali bila
dilepaskan
Kelainan ini terdiri dari elemen vascular (pembuluh
darah) yang matang, dan terdapat pada lapiasan jaringan yang dalam pada otot
atau organ dalam
-
Hemangioma campuran
Banyak ditemui pada ekstremitas inferior (alat gerak
tubuh bagian bawah, miaslnya kaki, paha dll) unilateral (satu sisi bagian
tubuh, misalnya : paha kiri/kanan) soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir
atau pada anak-anak
Ciri-ciri : tonjolan bersifat lunak dan berwarna
merah kebiruan yang terletak di suprficial (permukaan) dalam atau di organ
dalam)
·
Nervus flammeus lesi timbul saat lahir
pada bayi baru lahir sebagian besar terdapat pada wajah. Ini merupakan
malformasi yang permanen dari kapiler didalam dermis. Terapii laser dapat
memperbaikinya
·
Nervus melamostik kongental lesi
berukuran kecil dapat diangkat jika usia sudah ttua dengan kosmetik. Peingkatan
menjadi melanoma maligna kecil namun mungkin. Berlawanan dengan lesi besar
memiliki resiko lebih besar. Peanganannnya dengan kuretase ketika kulit
superfisial yang mengandung sel pigmen dibuang
·
Sindrom ginetik terjadi dari sejumlah
besar kondidi-kondidi yang jarang
2.
IKTERUS
NEONATURUM
a. Definisi
Ikterus adalah kondisi yang sering terjadi pada BBL
dimana pada kulit dan bagian putih bola mata (seklera) berwarna kuning karena
kadar bilirubun yang berlebih dalam darah
b. Pembagian
-
Timbul pada hari k-2/k-3 setelah lahir
-
Kadar bilirubin indirect tidak lebih
dari 10 mg% pada neonatus cukup bulan & 12,5 mg% pada neonatus kurang bulan
-
Kecepatan peningkatan <_ 5 mg % hari
-
Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan
keadaan patologis
c. Penyebab
Bayi kurang ASI (ASI tidak adekuat)
Belum sempurna fungsi hati saat baru lahir yang
menyebabkan produksi yang berlebih, gangguan dalam uptake, gangguan
transportasi karena kurangnya albumin yang mengikat bilirubin dan gangguan
eksresi
d. Gejala
Gejala utamanya antara lain warna kuning pada kulit,
konjungtiva dan mukosa
Biasanya tampak kuning yang pertama pada wajah dan
konjungtiva, yang lama kelamaan sampai ke dada, perut, dan kaki jika berlanjut
Kadang juga disertai dengan gejala dehidrasi, pucat
dan bayi malas/susah minum
e. Derajat
iketus
-
Derajat 1 : kuning dari kepala hingga
dada
-
Derajat 2 : kuning dari kepla hingga
perut (pusat)
-
Derajat 3 : kuning dari kepala hingga
paha (lutut) pada tangan hanya pada lengan
atas saja
-
Derajat 4 : kuning dari kepala hingga
betis, pada tangan lengan atas dan bawah
-
Derajat 5 : kuing dari kepala hingga
kaki, jari-jari tangan dan kaki juga kuning
(seluruh tubuh
f. Penatalaksanaan
-
Lakukan perawatan seperti bayi baru
lahir lannya seperti : memandikan, melakukan perawatan tali pusat, menjemur
bayi dibawah sinar matahari dalam kondisi telanjang selama 30 menit
-
Memberikan ASI sedini dan sesering
mungkin
3.
MUNTAH
DAN GUMOH
MUNTAH
a. Definisi
Keluarnya sebagian besar atau seluruhnya isi lambung
yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi
lambung dan abdomen
Dalam beberapa jam pertama setelah lahir,
kemungkinan bayi mengalami muntah lendir, bahkan kadang disertai darah akibat
iritasi lambung oleh benda yang tertelan selama proses persalinan
b. Etiologi
Muntah dapat disebabkan:
-
Kelainan kongenital (atresia esofagus,
hirschprung, takanan intrakranial yang tinggi)
-
Infeksi pada saluran pencernaan
-
Cara pemberian makanan yang salah
-
keracunan
c. Komplisai
-
Dehidrasi / alkalosis
-
Syok bahkan sampai kejang
-
Ketegangan otot perut, perdarahan
konjungtiva, ruptur esofagus, aspirasi yang disebabkan karena muntah yang
sangat hebat
d. Penatalaksanaan
-
Kaji faktor penyebab dan sifat muntah
-
Berikan pengobatan yang bergantung pada
faktor penyebab
-
Ciptakan suasana tenang
-
Perlakukan bayi dengan baik dan
hati-hati
-
Berikan diet yang sesuai dan tidak
merangsang muntah
-
Rujuk
GUMOH
a. Definisi
Keluarnya
kembali sebagian kecil isi lambung stelah beberapa saat makanan masuk kedalam
lambung. Gumoh tidak akan memngganggu pertambahan berat badan secara signifikan
b. Etiologi
-
Bayi sudah merasa kenyang
-
Posisi salah saat menyusui
-
Posisi botol yang salah
-
Tergesa-gesa saat pemberian susu
-
Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang
tertelan
c. Patofisiologi
Pada
keadaan gumoh, biasanya lambung sudah dalam keadaan terisi penuh, sehingga
gumoh bercampur dengan air liur yang mengalir kembali keatas, disebabkan karena
otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik
Kebanyakan
gumoh terjadi pada bayi di bulan-bulan pertama kehidupan
d. Penatalaksanaan
-
Perbaiki teknik menyusui
-
Perhatikan posisi botol saat pemberian
susu
-
Sendawakan bayi setelah disusui
-
Lakukan teknik menyusui yang benar
4.
ORAL
TRUSH
a. Definisi
Adalah
kandidiasis membran mukosa mulut bayi yang ditandai dengan munculnya
bercak-bercak keputihan yang membentuk plak-plak berkeping dimulut, ulkus
dangkal, demam dan adanya iritasi gastro interstinal
b. Etiologi
Merupakan
infeksi yang disebabkan oleh jamur (candida albican) yang mirip organisme
penghuni kulit dan mukosa mulut, vagina dan saluran cerna
c. Tanda
dan Gejala
Terdapat
lesi pada mulut yang berwarna putih dan membentuk plak-plak yang berkeping
menutupi seluruh ayau sebagian lidah, kedua bibir, gusi dan mukosa pipi
d. Penatalaksanaan
-
Bedakan dengan endapan susu pada mulut
bayi
-
Apabila sumber infeksi di dapat dari
ibu, harus segera diobati dengan pemberian antibiotik
-
Menjaga kebersihan dengan baik
-
Bersihkan daerah mulut bayi setelah
makan atau minum susu dengan air matang dan bersih
-
Pada bayi yang minum susu dengan
menggunakan botol, hatus menggunakan ternik steril
-
Pemberian terapi pada bayi : 1 ml
larutan nystatin (100.000) unit 4x perhari dengan interval 6 jam. Gentian
violet 3x perhari
5.
DIAPER
RUSH
a. Definisi
Adalah suatu keadaan akibat dari kontak terus
menerus dengan lingkungan yang tidak baik
b. Etiologi
-
Kebersihan kulit bayi dan pakaian bayi
yang tidak terjaga
-
Udara / suhu lingkungan yang terlalu
panas / lembab
-
Akibat mencret
-
Reaksi kontak terhadap karet, plastik
dan deterjen, ex : pempres
c. Tanda
dan gejala
-
Iritasi pada kulit yang kontak langsung
-
Erupsi pada daerah kontak yang menonjol,
seperti pantat, alat kemaluan perut bawah, paha atas
d. Penatalaksanaan
-
Daerah yang terkena ruam popok tidak
boleh terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap kering
-
Bersihkan kulit yang iritasi dengan
kapas halus yang mengandung minyak
-
Segera bersihkan bila anak BAK / BAB
-
Atur posisi tidur bayi supaya tidak
menekan kulit / daerah yang iritasi
-
Berikan makanan TKTP dengan posisi cukup
-
Memelihara lebersihan pakaian dan
alat-alat untuk bayi
6.
SEBORRHEA
(dermatitis seboroik)
a. Definisi
-
Radang berupa sisik yang berlemak dan
eritema pada daerah yang banyak memiliki kelenjar sebase
-
Tempat : kulit kepala, alis, kelopak
mata. Naso labial, bibir, telingga, axilla, umbilikus dan selangkangan
-
Biasanya pada tempat yang tumbuh bulu
b. Penyebab
Masih belum diketaui secara pasri
-
Intake makanan yang tinggi lemak dan
kalori
-
Asupan minuman beralkohol
-
Adanya gangguan emosi
c. Penderita
Seboroik bisa ditemukan pada seluruh ras dam lebih
banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita
Kelompok anak : usia antara 2 sampai 10 minggu
(biasannya 3 atau 4 minggu) atau 3 bulan pertaa kehidupan dan dapat juga
berlanjut seumur hidup
d. Ciri-ciri
Mulai bercak kemerahan pada daerah seboroik,
biasanya dimulai dari kepala, kemudian meluas ke wajah, leher, dada, axilla,
lipatan bawah payudara, pusat, lipatan paha dan bokong. Bisa dengan atau tanpa
disertai rasa gatal
e. Diagnosa
-
Anemnesisi
Keluhan pasien muncul ketombe
-
Pemeriksaan fisik
Ditandai eritema
f. Penyembuhan
-
Kelompok bayi : biasanya sembuh secara
spontan dalam 6 hingga 12 bulan dan bisa disembuhkan dengan obat topikal
seperti sampo yang tidak berbusa dan krim selenium sulfida atau hg-presipitatus albus 2 %
-
Kelompok dewasa : dapat bersifat kronik
dan membutuhkan perawatan seumur hidup
7.
BISULAN
atau FURUNKEL
a. Definisi
Dalah suatu peradangan atau infeksi pada kulit yang
biasanya mengenai folikel rambut yang disebabkan oleh kuman staphilococcus
aureus, dengan gejala kulit merah dan bengkak pada jaringan subkutan manapun.
Infeksi ini biasanya dijumpai hari k-3 / lebih
b. Klasifikasi
-
Furenkel (bisul mata satu) yaitu
benjolannyeri dalam kulit karena radang terbatas pada kulit dari jaringan bawah
kulit yang meliputi mata bisul, disebabkan oleh bakteri yang masuk dalam kulit
melalui kandungan rambut, kelenjar palit tau kelenjar keringat
-
Kerbukel yaitu sekumpulan bisul yang
berdekatan sekali, kemudian membentuk 1 bisuk yang amat besar dngan beberapa
lubang ke permukaan
c. Penyebab
-
Kurang terjaganya kebersihan
-
Daerah tropis
-
Menurunnya daya tahan tubuh
d. Penatalaksanaan
-
Orang tua harus memperhatikan kebersihan
anaknya dan lingkaran bermain
-
Bila timbul gatal-gatal jangan dianggap
remeh itu merupakan gejala awal timbulnya bisul
-
Kalau ada benjolan jangan dipencet
-
Bisul bisa dikompres, bila mengganggu
kenyamanan
-
Jangan sembarangan menggunkan antibiotik
(bila sering digunakan akan bisa kebal/resisten)
-
Peningkatan gizi
8.
MILIRIASIS
a. Definisi
-
Milliaria disebut juga sudamina, liken
tropikus, biang keringat, keringet buntet
-
Miliaria adalah dermatosis yang
disebabkan retensi keringat (tersumbatnya pori kelenjar keringat karena panas
atau lembab)
-
Miliaria biasanya timbul, udara panas /
lembab dan sumbatan karena bakteri menjadi radang dan odema
b. Klasifikasi
-
Milliria kristalina
Keringat – stratum korneum – vesikel (titik embun) –
mudah pecah karena gesekan pakaian
-
Milliria rubra
Keringat – cairan dari dermis – terbentuk papula,
vesikel, eritema disertai dengan rasa gatal dan mudah infeksi (lokasi biasanya
didaerah tertutup : dada, punggung)
c. Penyebab
-
Personal hygine yang kurang
-
Pengaruh hormon ibu (bintik-bintik pada
hidung bayi pada BBL berkembang 2-3 minggu dan bertamnah hingga 4 bulan
kelahiran
-
Biasanya terjadi karena udara panas dan
lembab
-
Keluar keringat yang berlebihan
-
Bayi dengan pakaian terlalu hangat dan
tebal
d. Penatalaksanaan
-
Prinsip pengobatan, menggurang produksi
keringat dan memberi kesempatan sumbatan pori lenyap
-
Sebaiknya penderita diruang yang ber AC
(untuk mengurangi produksi kelenjar minyak yang berlebih)
-
Diberi obat anti kolinergik (produksi
keringat berkurang) misalnya prantal, probantin
-
Pakaian dikenakan harus tipis dan
longgar
-
Diberikan bedak dingin dan desinfeksi
anti gatal
9.
DIARE
a. Definisi
-
Diare merupakan penyakit yang lazim
ditemui pada bayi dan anak-anak
-
Menurut WHO diare merupakan buang air
besar bentuk cair > 3x / hari, biasanya berlangsung 2 hari atau lebih
b. Penyebab
-
Infeksi (bakteri maupun virus)
-
Alergi makanan (khususnya susu, atau
laktosa)
-
Adanya keracunan pada usu yang
disebabkan oleh virus enterovirus
-
Efek samping penggunaan obat oral
antibiotik
-
Bakteri (salmonea, shigela, E coli, dan
camphylobacter)
c. Penatalaksanaan
-
Bila anak mengalami diare tanpa dehidrasi,
nafsu makan baik,tanpa demam ASI diteruskan tanpa pengobatan
-
Bila disertai muntah berikan oralit
untuk mempertahankan kadar garam dan cairan tubuh samapi muntah berhenti
-
Bila diare berat dengan BAB cair 1-2 jam
dengan dehidrasi segera rujuk (hindari makanan padat, cairan berkadar gula
tinggi, k/p rawat inap)
10. OBESITAS
a. Definisi
-
Pengeluaran mekonium tidak terjadi pada
24 jam pertama kelahiran / kesulitan / terlambatnya feses yang mengangkut
konsistensi dan frekuensi BAB
-
Umumnya terjadi otot bagian usus besar
mengencang sehingga menghalangi keluarnya feses secara normal semakin lama
semakin padat kering, konsistensinya sehingga sulit keluar
b. Penyebab
-
Makanan yang kurang baik
-
Adanya gangguan usus
-
Sering menahan BAB karena nyeri
c. Tanda
dan gejala
-
Sering menangis
-
Susah tidur
-
Gelisah
-
Perut kembung
-
Kadang muntah
d. Penatalaksanaan
-
Jika bayi hanya mendapat ASI jangan
dihentikan
-
Jika bayi mendapat susu formula yang
baru, berikan susu formula yang sebelumnya
-
Jika akan mendapat makanan tambahan
berikan anak makanan tinggi serat (brokoli, buncis, kacang polong, dan makanan
sejenisnya dan berikan makanan tambahan
asupan air minum)
-
Jika obesitas berat, lakukan rujukan ke
dokter untuk diberikan terapi obat oleh pencahar atau enema
11. INFEKSI
a. Definisi
-
Dalam kasus kedokteran merupakan
penembusan dan penggandaan didalam tubuh dari organisme yang hidup ganas
seperti bakteri, virus dan jamur
-
Perinatologi yaitu infeksi pada neonatus
yang terjadi pada intranal, postnatal
(infeksi neonatus yang sering ditemukan pada BBLR yang lahir di RS)
b. Klasifikasi
-
Sepsisi neonaturum
·
Infeksi berat pada neonatus dengan
gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah
·
Kajadian sepsis neonatorum cukup tinggi
: penyebab kematian yang utama pada bayi
·
BBL rentan terhadap infeksi : karena
kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, serta sistem imunnya belum
efektif
·
Mikroorganisme / kuman penyebab infeksi
pada neonatus bisa melalu beberapa cara
v Sebelum
lahir (antenatal)
o
Kuman dari tubuh ibu lewat plasenta
masuk kedalam sirkulasi darah janin
o
Kuman yang menembus plasenta rubela,
herpes, citomegalo, koksaki, hepatitis, infleunza, paratittis malaria, sipilis,
taksoplasma
o
Penatalaksanaan : ANC berkala,
imunisasi, pengobatan infeksi ibu serta gizi seimbang
v Masa
persalinan (intranatal)
o
Kuman yang ada pada vagina dan servik
pada persalinan naik mencapai korion dan amnion - terjadi korionoitis dan amnionitis – kuman masuk melalui
umbilikus ketuban bayi
o
Kuman pada cairan amnion tertelan dan
terhisap – infeksi traktus digestivus
o
Kuman dalam cairan amnion dan terhisap –
infeksi traktus respiratorus
o
Melalui kulit bayi melalui jalan lahir –
infeksi herpes genetalia, candida albican, gonorhoe – cacat bawaan pada bayi
(hidrocepalus, konjungtivitis sampai kebutaan)
o
Penatalaksanaan : menolong persalinan
secara aseptik, hindari katerisasi yang berlebihan
v Masa
persalinan (post natal)
o
Biasanya terjadi karena infeksi
nosokomial dari lingkungan diluar rahim (alat penghisap lendir, selang
nasogastrik, infus, botol susu/dot)
o
Penatalaksanaan :
Rawat bayi bersama ibu
Hindari nosokomial
Berikan ASI sedini mungkin
Lakukan perawatan bayi dengan teknik aseptik
Lakukan tindakan pencegahan infeksi
-
Tetanus neonatorum
·
Penyakit tetanus yang terjadi pada
neonatus
·
Disebabkan kuman clostridium tetani yang
bersifat anaerop yaitu kuman hidup dan
berkembang dilingkungan yang kurang / tidak mengandung 02
·
Terjadi akibat dari bayi yang lahir dan
ibunya belum mendapat TT selama hamil
·
Pemotongan tali pusat yang tidak seretil serta perawatan
yang tidak baik
·
Clostridium tetani dalam bentuk spora masuk
ke tubuh bayi melalui pemotongan talipusat dan berkembangbiak – kuman melapas
toksin dan mencapai susunan saraf pusat dalam bentuk tetanospasmin –
menghasilkan aktifitas yang berlebihan berfluktuasi dari sistem saraf simpatis
menimbulkan gejala takikardii, hipertensi labil, aritema jantung, vasokontraksi
darah perifer, keringat berlebihan, hiperkardia, dan peningkatan eksresi
katekolamin melalui air kemih
c. Gejala
-
Bayi rewel
-
Trismus (kesulitan membuka mulut karena
spasme otot maseter sehingga sulit menyusu)
-
Mulut mencucu seperti ikan
-
Kejang
-
Kaku kuduk sampai epistotonus
-
Kesukaran menelan akibat spasme otot
laring
-
Asfiksia dan sianosis akibat spasme otot
pernafasan
-
Bayi sadar dan gelisah
12. BAYI MENINGGAL MENDADAK
a. Definisi
Sindroma kematian bayi mendadak (SKBM) kematian
mendadak pada bayi / anak kecil tidak terkirakan anamnesanya dan tidak jelas
pemeriksaan postmoterm menyeluruh ( atopsi, penyelidikan terjadinya kematian
dan tinjauan riwayat medis keseluruhan)
Penyebab : faktor genetik, lingkungan, sosial telah
dikaitkan dengan peningkatan resiko SKBM termasuk kelahiran prematur dengan
riwayat apneu, BBLR, preamturitas murni
b. Tanda
dan gejala
-
Bayi mepunyai suara tangisan yang lebih
tinggi / lebih rendah dari normal
-
Menglami takikardi dengan variasi denyut
yang lebih dari normal
-
Meningkatnya frekuensi pernafasan serta
penurunan insiden apneu
-
Labilitas yang lebih tinggi dari normal
dan stabilitas denyut jantung buruk
c. Penatalaksanaan
Untuk mencegah SKBM khususnya pada bayi resiko
tinggi, beberapa kasus terjadi pada bayi yang tidak dianggap beresiko
(kecelakaan karena menurut definisi kematian datang dengan cepat dan tanpa
peringatan maka perlu diberikan dukungan psikologis dan emosi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar