Jumat, 08 Mei 2015

Metode Kontrasepsi





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun.untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang mempunyai sisi masing-masing. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.
Keluarga merupakan unit terkecil kehidupan bangsa yang diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera yang berorientasi pada pertumbuhan seimbang. Gerakan keluarga berencana nasional Indonesia sudah berumur panjang dan masyarakat dunia menanggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana Teknik Metode Modern?

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil dari masalah diatas yaitu “ untuk mengetahui dan memahami  lebih dalam Bagaimana teknik metode modern itu”







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    ORAL KONTRASEPSI
1.    Kontrasepsi pil kombinasi
Pil kontrasepsi kombinasi yang sekarang digunakan tidak berisi estrogen dan progesteron alamiah, melainkan steroid sintetik. Ada dua jenis progesteron sintetik yang dipakai, yaitu yang berasal dari 19 nor-testosteron dan yang berasal dari 17 alfa-asetoksi progesteron. Dari 19 nor-testosteron yang sekarang banyak digunakan untuk pil kontrasepsi ialah noretinodrel, norethidron asetat, etinodiol diasetat, dan norgestrel.
Jenis pil kombinasi :
·         Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesterone (E/P) dalam dosis yang sama ,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
·         Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung  hormon aktif esterogen/progesteron (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
·         Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif esterogen/progesteron (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda , denagn 7 tablet tanpa hormon aktif.
Cara kerja pil kombinasi adalah mencegah keluarnya ovum dari ovarium (ovulasi). Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma, Pergeseran tuba tergantung sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula. Dan Menyulitkan implantsi ovum yang telah dibuahi.  
Manfaat Pengunaan pil Kombinasi adalah Siklus haid menjadi teratur, mencegah anemia. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan. Dan dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Pengunaan Pil kombinasi ini membantu mencegah Kehamilan ektopik, Kanker ovarium, Kanker endometrium, Kista ovarium, Penyakit radang panggul, Kelainan jinak pada payudara.





Perhatian khusus untuk pengunaan pil Kombinasi
Keadaan

Saran
Tekanan darah tinggi
Sistollik > 160 mmHG
Dan Distolik > 90 mmHg
Pil tidak boleh digunakan
Kencing manis
Tanpa komplikasi
Pil dapat diberikan
Migrain
Tanpa gejala neorologik fokal yang berhubungan dengan nyeri kepala
Pil dapat diberikan
Mengunakan obat fenitoin, barbitural, rifampisin

Pil dengan dosisi etinilestradiol 50 Hg
Anemia bulan sabit

Pil jangan digunakan

2.      Kontrasepsi Pil Progestin
Mekanisme kerjanya adalah menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid sel di ovarium, Endrometrium mengalami trnsformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit, Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa, dan Mengubah mobilitas tuba sehingga transportasi srepma terganggu.
Keuntungan kontrasepsi ini adalah sangat efektif bila digunakan secara benar, tidak mempengaruhi ASI, kesuburan cepat kembali bila pengunaan pil ini dihentikan, dan sedikit efek samping.
Keuntungan Nonkontrasepsi ini adalah mengurangi nyeri haid, mengurangi jumlah darah haid, menurunkan anemia, mencegah kanker endrometrium, melindungi dari penyakit radang panggul.
Keterbatasan pengunaan pil ini adalah dapat mengalami peningkatan/penurunan berat badan, Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama bila lupa satu pil saja kegagalan menjadi lebih besar, payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat. Efektivitas menjadi rendah bila digunkan bersamaan dengan obat tuberkulosis yang obat epilepsi. Dan tidk melindungi dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
Keadaan yang memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan
Anjuran
Stroke
Sebaiknya jangan mengunakna minipil
Penyakit jantung koroner/infark
Jangan diberikan minipil. Progestin menyebabkan vaskontiksi pembuluh darah
Kanker payudara
Tidak boleh diberi minipil




B.     SUNTIKAN INJEKSI
Pengunaan alat kontrasepsi suntik telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya semaikn bertambah. Tingginya peminat yang memakai suntikan KB oleh karen aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai padapasca persalinan.
1.      Suntikan Kombinasi
Suntikan ini mengandung 2 macam hormon progestin dan esterogen. Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron  Asetat dan 5 mg Esterogen Siponat yang diberikan injeksi I.M. sebelum sekali (cylofem) dan 50 mg Noretidron Enantat dan 5 mg Estrodiot Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
Mekanisme kerjanya adalah mencegah keluarnya ovum dari ovarium (ovulasi). Membuat lendir serviks menjadi kental, sehingga sulit ditembus spermatozoa. Perubahan pada endrometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu.
Keuntungan kontrasepsi pengunaan suntikan kombinasi adalah resiko terhadap kesehatan kecil. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam. Jangka panjang. Dan efek samping sangat kecil.
Keuntungan Nonkontrasepsi pengunaan suntikan kombinasi adalah mengurangi nyeri saat haid. Mencegah anemia. Mencegah terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium. Mengurang penyakit payudara jinak dan kista ovarium. Mencegah kehamilan ektopik..
Kerugiannya pengunaan suntikan kombinasi adalah terjadi perubahan pola haid. Mual, sakit kepala, dan nyeri payudara ringan. Dapat terjadi efek samping yang serius. Penambahan berat badan. Tidak menjamin perlindungan tehadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus dan dan infeksi virus HIV. Dan kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Keadaan yang memerlukan perhatian Khusus
Keadaan
Anjuran
Tekanan Darah Tinggi
<180/110 mmHg dapat diberikan, tetapi perlu penagwasan
Kencing manis
Dapat diberikan pada kasus tanpa komplikasi dan kencing manisnya terjadi <20 tahun. Perlu diawasi
Migrain
Bila tidak ada gejala neurologik yang berhubungan dengan sakit kepala boleh diberikan
Mengunakan obat tuberculosis/ obat epilepsi
Berikan pil kombinasi dengan 50 mg etinilestradiot atau cara metode kontrasepsi lain.
Mempunyai penyakit anemia
Sebaiknya jangan mengunkan suntikan kombinasi



2.      Suntikan Progesteron
Suntikan progestin sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
Jenis suntikan yang mengandung progestin yaitu:
·         Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo provera), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik intra muskular.
·         Depo Noretistron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg Noretdron Enantat, di berikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik intramuskular.

Mekanisme kerja adalah mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehinggah sulit di tembus spermatozoa, menjadikan selaput lendir rahim tipis, dan menghambat transfortasi gamet oleh tuba.
Keuntungannya mencegah kehamilan jangka panjang, tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuaan darah, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, sedikit efek samping, membantu mencegah kanker endrometrium dan kehamilan ektropik, menurunkan kejadiaan penyakit jenak payudara, mencegah beberapa penyakit radang panggul, dan menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
Kerugiannya adalah sering di temukan gangguan haid, seperti  siklus haid yang memendek atau memanjang, pendarahan yang banyak atau sedikit, pendarahan tidak teratur atau pendarahan bercak (spotting) dan tidak haid sama sekali.Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus atau infeksi virus HIV. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas). Penggunaan jangka pendek dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

Keadaan yang memerlukan perhatian Khusus
Keadaan
Anjuran
Penyakit hati akut (virus
Sebaiknya jangan mengunakan kontrasepsi suntikan
Penyakit jantung
Sebaiknya jangan mengunakan kontrasepsi suntikan
Stroke
Sebaiknya jangan mengunakan kontrasepsi suntikan







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pil kontrasepsi kombinasi yang sekarang digunakan tidak berisi estrogen dan progesteron alamiah, melainkan steroid sintetik. Ada dua jenis progesteron sintetik yang dipakai, yaitu yang berasal dari 19 nor-testosteron dan yang berasal dari 17 alfa-asetoksi progesteron. Dari 19 nor-testosteron yang sekarang banyak digunakan untuk pil kontrasepsi ialah noretinodrel, norethidron asetat, etinodiol diasetat, dan norgestrel.
Suntikan ini mengandung 2 macam hormon progestin dan esterogen. Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron  Asetat dan 5 mg Esterogen Siponat yang diberikan injeksi I.M. sebelum sekali (cylofem) dan 50 mg Noretidron Enantat dan 5 mg Estrodiot Valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali.
Suntikan progestin sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi

B.     Saran
1.      Kepada mahasiswa untuk lebih mengetahui betul hal-hal yang berhubungan dengan metode modern.
2.      Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan pelayanan KB metode modern dengan benar.




















DAFTAR PUSTAKA



Anwar, Mochamad. 2011. Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Candranita, Ida Ayu, dkk. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita.Jakarta: EGC

Candranita, Ida Ayu, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan.Jakarta: EGC

Arum, Dyah Noviawati Setya.2009.Panduann lengkap pelayanan KB.Jogyakarta: NUHA MEDIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT IBI Cabang Nganjuk Ke 66