Berikut langkah- langkah perbaikan robekan dinding uterus:
- Kaji ulang indikasi.
- Kaji ulang prinsip-prinsip pembedahan dan pasang infus.
- Berikan antibiotika dosis tunggal ampisilin 2 g IV ATAU sefazolin 2 g IV
- Buka perut:
- Lakukan insisi vertikal pada linea alba dari umbilikus sampai pubis.
- Lakukan insisi vertikal 2-3 cm pada fasia, lanjutkan insisi ke atas dan ke bawah dengan gunting.
- Pisahkan muskulus rektus abdominis kiri dan kanan dengan tangan atau gunting.
- Buka peritoneum dekat umbilikus dengan tangan. Jaga agar jangan melukai kandung kemih.
- Periksa rongga abdomen dan robekan uterus dan keluarkan darah beku.
- Pasang retraktor kandung kemih.
- Lahirkan bayi dan plasenta.
- Berikan oksitosin 10 unit dalam 500 mL NaCl/Ringer laktat dimulai dari 60 tetes/menit sampai uterus berkontraksi, lalu diturunkan menjadi 20 tetes/menit setelah kontraksi uterus membaik.
- Angkat uterus untuk melihat seluruh luka uterus.
- Periksa bagian depan dan belakang uterus.
- Klem perdarahan dengan forsep cincin.
- Pisahkan kandung kemih dari segmen bawah rahim uterus secara tumpul atau tajam.
- Lakukan penjahitan robekan uterus.
- Jika ada robekan ke serviks dan vagina, dorong vesika urinaria ke bawah,2 cm lateral dari robekan.
- Jika mungkin buatlah jahitan 1 cm di bawah robekan serviks.
- Buatlah jahitan hemostasis.
- Identifikasi ureter sebelum menjahit.
- Buatlah hemostasis (jahit dan jepit).
- Buka lembar depan ligamentum kardinal.
- Berikan drain karet jika perlu.
- Buat jahitan hemostasis pada arteri uterina.
- Jahit luka secara jelujur dengan catgut kromik nomor 0. Jika perdarahan masih terus berlangsung atau robekan pada insisi terdahulu, lakukan jahitan lapis kedua. PERHATIKAN: Ureter harus dapat diidentifikasi agar tindakan tidak melukai ureter.
- Jika ibu menginginkan sterilisasi tuba, lakukan pada saat operasi ini
- Jika luka terlalu luas dan sulit diperbaiki, lakukan histerektomi.
- Kontrol perdarahan dengan klem arteri dan ikat. Jika perdarahan dalam, ikat secara angka 8.
- Pasang drain abdomen.
- Yakinkan tidak ada perdarahan. Keluarkan darah beku dengan kasa bertangkai.
- Periksa laserasi kandung kemih. Lakukan reparasi jika ada laserasi.
- Tutup fasia dengan jahitan jelujur dengan catgut kromik 0 atau poliglikolik. Plika dan peritoneum tidak perlu ditutup.
- Jika ada tanda-tanda infeksi, letakkan kain kasa pada subkutan dan jahit dengan benang catgut secara longgar. Kulit dijahit setelah infeksi hilang.
- Jika tidak ada tanda-tanda infeksi, tutup kulit dengan jahitan matras vertikal memakai nilon 3-0 atau sutera.
- Tutup luka dengan pembalut steril.
- Untuk menjahit luka kandung kemih, klem kedua ujung luka dan rentangkan. Periksa sampai di mana robekan/luka kandung kemih. Tentukan apakah luka dekat trigonum (daerah uretra atau ureter).
- Bebaskan kandung kemih dari segmen bawah rahim secara tajam atau tumpul.
- Bebaskan 2 cm sekeliling luka kandung kemih.
- Lakukan penjahitan dengan catgut kromik 3-0 sebanyak 2 lapis:
- Lapisan pertama menjahit mukosa dan otot
- Lapisan kedua menutupi lapisan pertama dengan luka melipat ke dalam
- Yakinkan jahitan tidak mengenai daerah trigonum
- Tes kemungkinan bocor:
- Isikan kandung kemih dengan larutan garam atau air yang steril melalui kateter
- Jika bocor buka jahitan dan jahit kembali, kemudian tes ulang
- Jika ada kemungkinan luka pada uretra atau ureter, konsultasikan pasien untuk pemeriksaan pielogram
- Pasang kateter selama 7 hari sampai urin jernih
- Selama ibu dirawat, jika ada tanda-tanda infeksi atau demam, berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam selama 48 jam:
- Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
- DAN Gentamisin IV 5 g/kgBB setiap 8 jam
- DAN Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
- Berikan analgetika yang cukup
- Jika tidak ada tanda infeksi, cabut drain setelah 48 jam
- JIka tidak dilakukan tubektomi pada reparasi uterus, berikan kontrasepsi
- lain
CATATAN: Perhatikan kondisi pasien selama tindakan
dan pasca persalinan. Lakukan konseling pasca tindakan mengenai besarnya
robekan pada uterus dan rencana kehamilan berikutnya
Komplikasi yang dapat timbul adalah :
• Cidera pembuluh darah
• Cidera ureter atau kandung kemih
Komplikasi yang dapat timbul adalah :
• Cidera pembuluh darah
• Cidera ureter atau kandung kemih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar